Kebudayaan Sulawesi Tengah- Berbicara tentang kebudayaan di Indonesia memang tidak ada habisnya, setelah kemarin kita membahas beberapa kebudayaan yang terdapat di provinsi di Indonesia, sekarang giliran kita membahas Kebudayaan yang terdapat di Provinsi Sulawesi Tengah. Simak pembahasan di bawah ini.
Contents
- 1 Sulawesi Tengah
- 2 Kebudayaan Sulawesi Tengah
- 2.1 Rumah adat – Kebudayaan Sulawesi Tengah
- 2.2 Pakaian Adat – Kebudayaan Sulawesi Tengah
- 2.2.1 Pakaian Adat Kaum Pria Saluan
- 2.2.2 Pakaian Adat Kaum Wanita Saluan
- 2.2.3 Pakaian Adat Pria Kaili Bernama Baju Koje/Puruka Pajana
- 2.2.4 Pakaian Adat Wanita Kaili
- 2.2.5 Pakaian Adat Kaum Pria Mori
- 2.2.6 Pakaian Adat Kaum Wanita Mori
- 2.2.7 Pakaian Adat Kaum Pria Suku Toli-Toli
- 2.2.8 Pakaian Adat Kaum Wanita Suku Toli-Toli
- 3 Kesenian Tradisional – Kebudayaan Sulawesi Tengah
- 4 Penutup
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah merupakan sebuah provinsi di bagian tengah Pulau Sulawesi, Indonesia. Ibu kota Sulawesi Tengah yaitu Kota Palu. Luas wilayahnya provinsi ini sekitar 61.841,29 km², dengan jumlah penduduknya 3.222.241 jiwa.
Luas provinsi ini merupakan wilayah terluas di antara semua provinsi di Pulau Sulawesi, dengan penduduk terbanyak kedua di Pulau Sulawesi setelah provinsi Sulawesi Selatan.
Suku Bangsa Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tengah di huni oleh beberapa suku bangsa, dan yang paling mendominasi adalah suku kaili. Berikut ini daftar nya:
- Etnis Kaili (kabupaten Donggala, Parigi Moutong, Sigi dan kota Palu)
- Etnis Kulawi (kabupaten Sigi)
- Etnis Lore (kabupaten Poso)
- Etnis Pamona (kabupaten Poso)
- Etnis Mori (kabupaten Morowali)
- Etnis Bungku (kabupaten Morowali)
- Etnis Saluan atau Loinang (kabupaten Banggai)
- Etnis Balantak (kabupaten Banggai)
- Etnis Mamasa (kabupaten Banggai)
- Etnis Taa (kabupaten Banggai)
- Etnis Bare’e (Kabupaten Poso, Kabupaten Tojo Una-Una)
- Etnis Banggai (Banggai Kepulauan)
- Etnis Buol (kabupaten Buol)
- Etnis Tolitoli (kabupaten Tolitoli)
- Etnis Tomini (kabupaten Parigi Moutong)
- Etnis Dampal (kabupaten Tolitoli)
- Etnis Dondo (Dondo, kabupaten Tolitoli)
- Etnis Pendau (kabupaten Tolitoli)
- Etnis Dampelas (kabupaten Donggala)
Ada beberapa suku yang hidup di daerah pegunungan seperti
- Suku da’a di donggala dan sigi
- Suku wana di morowali
- Suku seasea dan suku taa di banggai
- Suku daya di buol tolitoli.
Provinsi Sulawesi Tengah di huni oleh beberapa suku bangsa, dan yang paling mendominasi adalah suku kaili.
Bahasa Daerah Sulawesi Tengah
Tercatat masyarakat Sulawesi Tengah memiliki sekitar 22 bahasa berbeda antara suku yang satu dengan yang lainnya, tetapi masyarakat bisa berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa pengantar sehari-hari. Berikut beberapa daftar bahasa daerah yang berasal dari Sulawesi Tengah:
- Bahasa Indonesia (bahasa resmi)
- Bahasa Kaili
- Bahasa Pamona
- Bahasa Mori
- Bahasa Banggai
- Bahasa Saluan
- Bahasa Balantak
- Bahasa Bugis.
Pada umumnya masyarakat bisa berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan Bahasa Indonesia
Agama Sulawesi Tengah
Tercatat pada sensus tahun 2015 Penduduk Sulawesi Tengah sebagian besar memeluk agama Islam. Berikut ini daftar agama penduduk Sulawesi Tengah:
- Islam 76,37%
- Kristen Protestan 16,58%
- Hindu 4,45%
- Katolik 1,85%
- Budha 0,74%
Penduduk Sulawesi Tengah sebagian besar memeluk agama Islam.
Kebudayaan Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah terkenal kaya akan budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Kebudayaan yang akan kita bahas melingkupi rumah adat, pakaian adat, kesenian tradisional dan lain sebagainya. Mari simak di bawah ini.
Rumah adat – Kebudayaan Sulawesi Tengah
Rumah adat Sulawesi Tengah lebih dikenal masyarakat dengan Rumah Tambi yang merupakan rumah adat atau rumah tradisional yang berasal dari provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Rumah adat ini memiliki bentuk panggung yang atapnya sekaligus berguna menjadi dinding.
Tetapi selain rumah adat Tambi, kami akan membahas secara singkat beberapa rumah adat lain yang berasal dari Sulawesi Tengah berikut penjelasannya.
Rumah Adat Tambi
Masyarakat di provinsi Sulawesi Tengah mengenal rumah ini sebagai rumah untuk tempat tinggal. Rumah adat ini merupakan tempat tinggal untuk semua lapisan masyarakat.
Namun ada perbedaan antara rumah tinggal kelompok bangsawan dan rakyat biasa. Perbedaannya dapat kita lihat dari bubungan rumah. Rumah tinggal kalangan bangsawan dilengkapi dengan adanya simbol kepala kerbau pada bubungan, tetapi untuk orang biasa tidak ditampilkan simbol tersebut.
Rumah adat tambi ini berbentuk segi empat dengan atap berbentuk piramida dan terbuat dari daun rumbia atau ijuk.
Rumah ini didirikan dengan tiang yang terbuat dari kayu bonati. Ruangan utama disebut lobona dan rumah ini tidak ada kamar-kamar. Pintunya berbentuk empat persegi yang menghadap ke depan.
Sebelumnya kami juga sudah membahas rumah adat sumatera barat dalam artikel Kebudayaan Sumatera Barat. Jangan lupa untuk membacanya juga ya! 🙂
Rumah Adat Lobo
Rumah adat yang satu ini berasal dari Desa Toro, kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Di tengah desa kita akan melihat bangunan adat berukuran kurang lebih sekitar 5×4 meter dan dindingnya hanya setinggi 1 meter.
Rumah adat Lobo ini khusus untuk tempat pengadilan. Atau bisa juga sebagai
- Balai rapat tetua adat
- Sidang adat
- Upacara
- Perayaan panen
- Rapat penentuan kapan membuka ladang.
Rumah Adat Souraja
Kata Souraja artinya rumah besar, rumah ini menjadi kediaman tidak resmi dari manggan atau raja beserta keluarga. Rumah ini berbentuk rumah panggung yang ditopang dengan beberapa tiang dari kayu yang keras, seperti kayu ulin, bayan, dan sejenisnya.
Atap rumah ini berbentuk piramida segitiga. Pada bagian depan dan belakangnya ditutup dengan panapiri. Rumah Souraja ini terkenal dengan keunikan dan keindahannya, tak heran jika rumah ini disebut rumahnya para bangsawan.
Berbagai hiasan yang terdapat pada bangunan ini diantaranya ada hiasan kaligrafi dari huruf Arab di jeruji pintu atau jendela, dan ada pula ukiran indah pada dinding, loteng, di bagian lonta-karavana.
Pakaian Adat – Kebudayaan Sulawesi Tengah
Pakaian adat tradisional Sulawesi Tengah merupakan bagian budaya asli negara Indonesia yang keberadaannya harus kita rawat dengan baik dari waktu ke waktu, salah satunya dengan mengenalinya.
Pakaian yang berasal dari Sulawesi Tengah ini ada banyak jenisnya. Langsung saja mari kita bahas satu per satu di bawah ini.
Pakaian Adat Kaum Pria Saluan
Pakaian adat ini berupa kemeja pria yang dikenal dengan nama Pakean Nu’moane. Biasanya kemeja ini dipadukan dengan celana panjang yang disebut Koja dalam bahasa suku Saluan.
Selain itu, ditambahkan pula penggunaan Sungkup Nu’ubak untuk menutupi bagian kepala, dan sarung yang disebut lipa untuk pelengkap celana panjang.
Pakaian Adat Kaum Wanita Saluan
Pakaian adat ini dipakai oleh wanita dalam upacara adat Tumpe yakni berupa baju Sungkup Nu’ubak. Baju ini biasanya berwarna merah jambu dan dipadukan dengan ikat pinggang warna hitam.
Selain itu, baju ini dipadukan juga dengan rok Mahantam berwarna merah jambu bercorak belang-belang. Ditambahkan pula aksesoris seperti:
- Kalung atau kalong
- Gelang atau potto
- Anting atau sunting, jaling
- Selempang atau salandoeng.
Pakaian Adat Pria Kaili Bernama Baju Koje/Puruka Pajana
Arti dari baju Koje atau Puruka Pajana yaitu merupakan sebutan untuk pakaian adat yang dikenakan oleh kaum pria dari suku kaili. Jenis pakaian ini sendiri terdiri dari dua bagian, yakni:
- Baju Koje
- Puruka Pajama.
Baju Koje disebut juga baju Ceki yaitu kemeja berlengan panjang dengan kerah tegak dan pas dileher, dipadukan dengan bawahan berupa celana yang disebut Puruka Pajana.
Pakaian Adat Wanita Kaili
Untuk para kaum wanita memakai baju yang disebut baju Nggembe. Baju Nggembe ini adalah busana atasan berbentuk segi empat dengan panjang blus sampai pinggang, berkerah bulat, dan lengannya lebar, dan juga menggunakan kain yang dilengkapi dengan penutup dada dengan hiasan payet untuk pemanis busana yang dipadukan dengan bawahan sarung tenun Dongala.
Pakaian Adat Kaum Pria Mori
Pakaian adat ini untuk pria dari suku Mori dikenal dengan sebutan Lambu, pakaian ini berbentuk blus yang warnanya merah dan dihiasi motif rantai berwama kuning dan dipadukan dengan celana panjang warna merah yang disebut dengan saluara.
Pakaian Adat Kaum Wanita Mori
Pakaian adat ini dari suku Mori, pakaian ini berupa Lambu atau blus lengan panjang yang berwarna merah dengan variasi hiasan dan motif rantai berwarna kuning, kemudian dipadukan dengan rok panjang yang berwarna merah dan dihiasi dengan motif rantai berwarna kuning.
Pakaian Adat Kaum Pria Suku Toli-Toli
Pakaian adat tradisional Sulawesi Tengah dari kaum pria suku Toli-Toli ini berupa blus lengan panjang dengan leher tegak dengan dihiasi pita emas serta manik-manik warna kuning.
Kemudian pakaian ini dipadukan dengan bawahan berupa puyuka atau celana panjang. Dan ditambahkan juga penggunaan sarung sampai lutut dan Sanggo untuk menutup kepala.
Pakaian Adat Kaum Wanita Suku Toli-Toli
Pakaian adat tradisional wanita dari suku Toli-Toli ini berupa Badu atau blus lengan pendek dan dilipat kecil dengan hiasan manik-manik dan pita emas.
Umumnya, blus ini dipadukan dengan bawahan Puyuka atau celana panjang lalu dihiasi pita emas serta manik-manik, ban pinggang berwarna kuning, dan lipa atau sarung sampai lutut.
Sebelumnya saya juga sudah membahas pakaian adat Sulawesi Selatan dalam artikel Kebudayaan Sulawesi Selatan. Jangan lupa baca juga ya! 🙂
Kesenian Tradisional – Kebudayaan Sulawesi Tengah
Kesenian ini terdiri dari berbagai kesenian seperti tarian adat, lagu daerah, alat musik tradisional dan senjata tradisional. Mari kita bahas satu per satu di bawah ini.
Tarian Tradisional – Kebudayaan Sulawesi Tengah
Tarian yang berasal dari Sulawesi Tengah ini ada banyak sekali, saya akan bahas secara singkat dan jelas di bawah ini:
- Tarian Baliore : Adalah tarian daerah Sulawesi Tengah yang menceritakan tentang kelincahan gadis-gadis yang bergembira saat pesta panen tiba.
- Tari Raego : Tarian ini termasuk kategori tarian daerah Sulawesi Tengah. Tarian ini untuk menyambut kepulangan para pahlawan perang.
- Tari Lumense : Merupakan sebuah tarian daerah yang berasal dari Tokotu’a. Arti dari kata Lumense yaitu terbang tinggi.
- Tari Peule Cinde : Merupakan tarian khas daerah Sulawesi Tengan. Tarian ini memiliki beberapa sejarah yang ada pada masanya sendiri.
- Tari Balia : Yaitu tarian daerah Sulawesi Tengah. Tarian ini merupakan sejenis tarian yang berkaitan dengan kepercayaan animisme.
- Tari Dopalak : Yaitu tarian ini dimainkan oleh 7 orang penari wanita, seorang diantaranya berperan sebagai palima yaitu kepala penari. Lalu keenam penari yang lain disebut dayang-dayang.
- Tari Moraego : Tarian ini untuk menyambut pasukan perang dari medan perang.
- Tari Pajoge : Merupakan tarian dari lingkungan istana.
- Tari Torompio : Merupakan tarian dengan gerakan berputar-putar bagaikan insan yang sedang dilanda cinta kasih.
- Tari Pontanu : Yaitu tarian yang menggambarkan gadis-gadis Kaili yang sedang menenun kain sarung Donggala atau yang lebih dikenal dengan Buye Sabe.
- Tari Pamonte : Yaitu tarian yang berasal dari daerah Sulawesi Tengah. Pamonte artinya menuai padi.
- Tari Jepeng : Adalah tarian yang berasal dari Sulaweisi Tengah. Jenis tarian ini kental dengan Islam.
- Tari Pepoinaya : Yaitu tarian berbentuk pengucapan syukur atas segala berkah dan karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
- Tari Posisani : Yaitu tarian pergaulan yang menggambarkan kegembiraan muda-mudi ketika pesta.
- Tari Anitu : Yaitu anitu berarti halus. Jumlah penari pada tari Anitu sebanyak 6 orang wanita.
- Tari Dero : Yaitu merupakan tari persahabatan yang biasa dilakukan banyak orang dengan formasi melingkar. Masyarakat sekitar menyebut dengan tarian perdamaian.
Alat Musik Tradisional – Kebudayaan Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah memiliki beragam suku bangsa, mulai dari suku Kaili hingga suku Pendau yang juga memiliki keunikan dan ada perbedaan nama alat musik tradisional yang mereka gunakan.
Berikut ini beberapa daftar alat musik yang berasal dari daerah Sulawesi Tengah:
- Ganda atau Kanda : Ganda adalah alat musik yang digunakan dengan cara dipukul layaknya gendang.
- Geso-Geso : Alat musik ini dimainkan dengan cara digesekkan meski hanya dengan satu dawai saja yang dapat dimainkan.
- Gimba : Gimba ini berfungsi sebagai alat untuk memberitahukan kegiatan atau jika ada kejadian tertentu seperti berita duka, bencana alam, dan lain-lain.
- Lalove : Yaitu alat musik yang dipakai untuk mengiringi tari-tarian daerah atau adat tertentu saja.
- Pare’e : Alat musik termasuk alat musik pukul dengan memakai tangan kiri, dan tangan kanan untuk memasukkan jari pada lubang untuk mengatur nada yang dikeluarkan.
- Talindo : Merupakan alat musik tradisional yang digunakan dengan cara dipetik.
- Santu : Yaitu alat musik yang dibuat dari Bambu yang mungkin bisa dimasukkan kedalam jenis sitar tabung yang termasuk dalam kelompok ideo-kordofon.
- Tatali : Yaitu alat musik yang berasal dari Sulawesi Tengah yang hampir sama dengan Suling.
- Tutuba : Yaitu alat musik tradisional dari Sulawesi Tengah yang digunakan dengan cara dipetik pada bagian dawainya.
- Yori : merupakan alat musik yang sering digunakan untuk menghibur diri karena dengan suara yang dikeluarkan tidaklah keras, tapi setidaknya suasana tidak menjadi terlalu sunyi.
Senjata Tradisional – Kebudayaan Sulawesi Tengah
Berikut ini daftar beberapa senjata tradisional yang terdapat di Sulawesi Tengah:
- Parang Panjang (Guma)Parang panjang (guma) adalah pusaka turun temurun. Guma ini hanya keluar saat sedang ada acara adat. Mata parangnya terbuat dari batu keras, dan ada ukiran kepala manusia di dekat pangkal parang.
- Parang (Pasatimpo)Pasatimpo adalah sejenis keris yang hulunya berbentuk bengkok ke bawah kemudian sarungnya diberi tali.
- Tombak Kanjae atau SurampaYaitu sejenis senjata panjang yang sering dipakai masyarakat yang bentuknya berupa tombak bermata tiga seperti senjata trisula.
- CakaleleCakalele merupakan Senjata Tradisional khas Sulawesi Tengah yang berbentuk perisai dan menjadi alat pelindung diri dari serangan lawan. Cakalele terbuat dari kayu dan dilapisi dengan sekeping besi tipis.
Lagu Daerah – Kebudayaan Sulawesi Tengah
Tak cuma seni dan budaya yang dimiliki oleh provinsi ini, beberapa tari-tarian khas dan lagu-lagu daerah turut mewarnai keragaman di Sulawesi Tengah.
Berikut ini beberapa lagu daerah khas dari Sulawesi Tengah yang berasal dari Sulawesi Tengah :
- Tondok kadadianku
- Tangangku Kaili
- Palu Ngataku
- Tope Gugu
- Posisiani
Makanan Khas Sulawesi Tengah
Ibu Kota Sulawesi Tengah memiliki beragam makanan tradisional dengan cita rasa khas yang digemari para pelancong. berikut ini daftarnya:
- Duo Sale
- Uta Kelo atau Sayur Daun Kelor
- Nasi Jagung
- Palumara
- Lalampa
- Labia Dange
- Milu Siram
- Onyop
- Saraba
- Kaledo
- Kapurung
Penutup
Nah teman-teman itulah beberapa kebudayaan yang terdapat di daerah Sulawesi Tengah. Semoga bisa bermanfaat untuk kalian semuanya. Terimakasih. 🙂