Pakaian adat Papua diantaranya yaitu: pakaian koteka, sali, yokal, rok rumbai, ewer, baju kurung, kain rumput dan selengkapnya akan kita bahas dalam artikel ini.
Papua adalah Pulau paling timur Indonesia, Pulau ini menyimpang banyak sekali keunikan, di antaranya yaitu pakaian adat Papua.
Seperti pakaian adat pada umumnya, masyarakat Papua mempunyai ciri khas yang sangat menggambarkan suku Papua, baik dari bahan atau bentuknya.
Pakaian tradisional Papua ada beberapa macam, baik pakaian adat yang dikenakan pria ataupun wanita.
Selain pakaian adalah sebagai penutup tubuh, pakaian tradisional mereka memiliki berbagai aksesoris untuk menjadi pelengkap.
Pakaian Adat Papua
Pakaian adat di daerah Papua memiliki keunikan dan nilai filosofi yang berbeda dari pakaian tradisional lain, adapun pakaiannya itu ada 7 yaitu:
- Koteka atau Holim
- Rok rumbai
- Ewer
- Pakaian Yokai
- Kain Rumput
- Sali
- Baju Kurung
Mari kita bahas lebih jauh berikut ini:
Pakaian Adat Papua Koteka atau Holim
Pakaian adat yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita, karena pakaian yang satu ini sudah cukup di kenal di kalangan masyarakat luas.
Koteka adalah pakaian tradisional yang khusus dipakai oleh para lelaki dewasa, pakaian ini mempunyai nama lain yaitu Holim.
Koteka merupakan pakaian tradisional khas suku Dani asli Papua, pakaian ini terbuat dari kulit tanaman labu air yang kemudian dikeringkan.
Faktanya labu air ini merupakan tanaman prasejarah lho!
Pakaian ini merupakan simbol keunikan dari Papua, pakaian ini juga pernah menjadi perselisihan di kalangan masyarakat, karena dinilai terlalu vulgar.
Bagaimana tidak pakaian ini hanya menutup bagian kemaluan saja. Akan tetapi menurut masyarakat Papua, pakaian ini sudah memenuhi standar kesopanan masyarakat Papua.
Bentuk pakaian ini mengerucut serta memakai tali untuk diikat pada bagian pinggang.
Ada 2 jenis pakaian ini, yang pertama yaitu yang sering dipakai untuk sehari-hari dan yang kedua untuk kegiatan upacara adat.
Untuk jenis pakaian yang dikenakan sehari-hari memiliki desain yang sederhana, dan jenis yang kedua ditambah dengan hiasan serta ukiran khas dari Papua.
Ada yang lebih unik lho, penggunaan pakaian adat ini ternyata mempunyai arti tertentu, apabila yang memakai pakaian ini orang yang memiliki kedudukan tinggi, maka ukurannya pun akan semakin besar.
Sementara ada suku yang memodifikasi pakaian ini dengan menggunakan 2 labu yaitu suku Tiom.
Baca Juga: Rumah Adat Papua
Rok Rumbai
Pakaian adat yang satu ini hanya bisa dikenakan bagi kaum perempuan, akan tetapi para lelaki mengenakan pakaian ini hanya untuk upacara atau acara tertentu.
Rok rumbai ini dibuat dari bahan susunan sagu kering atau ijuk dan dipakai untuk menutupi tubuh di bagian bawah.
Bahan yang digunakan ini membuat pakaian ini terlihat sangat unik.
Umumnya masyarakat Papua memang jarang mengenakan pakaian bagian atas, seperti koteka dan rok rumbai ini.
Karena biasanya pada tubuh bagian atas selalu disamarkan dengan tato atau lukisan yang digambar dengan motif flora ataupun fauna.
Ada juga sebagian masyarakat yang melengkapi penggunaan pakaian ini dengan hiasan kepala yang diambil dari kepala burung kasuari atau daun sagu kering.
Baca Juga: Kebudayaan Papua Barat
Ewer
Pakaian adat ewer ini hampir mirip dengan adat rok rumbai, karena ewer ini adalah pakaian adat untuk bagian bawah dan memiliki desain yang serupa dengan rok rumbai.
Namun pakaian yang satu ini bisa kenakan oleh lelaki dan perempuan. Penggunaan ewer ini juga saat ini sudah di campur dengan atasan seperti kain.
Yang unik dari pakaian ini yaitu terlihat pada nilai filosofis yang terkandung dalam pakaian ini yakni simbol masyarakat Papua yang menyatu dengan alam.
Ini diperkuat dengan bahan alami yang dipakai ewer yakni berupa jerami kering.
Pakaian Adat Papua – Yokai
Gambar di atas merupakan gambaran dari penggunaan pakaian adat yokai pada masyarakat Papua.
Pakaian adat yang satu ini berasal dari masyarakat Papua Barat di pedalaman. Pakaian yang satu ini sudah cukup terkenal hingga sekarang dan dilestarikan karena nilai filosofinya.
Pakaian ini memiliki nilai filosofis yaitu menggambarkan kedekatan manusia dengan alam. Hal ini terlihat karena banyaknya masyarakat yang memakai pakaian ini dari daerah pedalaman.
Pakaian ini juga hanya boleh dikenakan oleh wanita yang sudah menikah. Pakaian ini juga sangat sakral oleh karena itu pakaian ini tidak boleh diperdagangkan secara bebas.
Tampilan pakaian ini pada umumnya berwarna coklat dan merah. dan dilengkapi dengan aksen rumbai pada bagian atas dan bawah pakaian.
Pakaian Adat Papua – Kain Rumput
Pakaian adat yang satu ini mirip dengan pakaian adat lainnya dan juga pakaian adat yang ada di Papua barat, Nama pakaian adat ini diambil dari bahan alami.
Bahan tersebut yaitu daun sagu kering yang dipilih untuk pakaian ini yaitu pada bagian pucuk yang diambil ketika air sedang pasang.
Pakaian adat ini dikenakan secara umum oleh masyarakat Papua yang sedikit modern didaerah Sorong Selatan.
Keunikan pakaian yang satu ini bisa kita lihat pada gambar di atas. Meski pakaian adat yang satu ini sudah semakin jarang, beberapa pakaian ini sering tersedia di toko oleh-oleh sebagai souvenir.
Pakaian Adat – Sali
Nah pakaian yang satu ini merupakan kebalikan dari pakaian yokai, yaitu jika yokai untuk wanita yang sudah menikah, pakaian ini khusus untuk wanita yang masih lajang.
Jika wanita yang sudah menikah tentu tidak boleh mengenakan pakaian ini lagi. Inilah salah satu keunikan pakaian adat mereka yang membedakan penggunaan setiap pakaiannya.
Pakaian ini dibuat dari bahan kulit pohon yang berwarna coklat alami, hampir sama dengan kebanyakan pakaian tradisional Papua lainnya.
Pakaian Adat – Baju Kurung
Baju kurung merupakan pakaian Papua yang khusus dikenakan oleh perempuan, yakni berupa atasan yang terbuat dari kain beludru.
Pakaian yang satu ini sudah terpengaruh oleh budaya luar, pakaian ini biasa dikenakan oleh masyarakat sekitar Manokwari Papua.
Masyarakat Papua Barat juga menggunakan pakaian adat ini untuk kegiatan khusus seperti upacara adat dan kegiatan adat lainnya.
Pakaian ini biasanya dipadukan dengan pakaian adat rok rumbai dengan hiasan lengkap berupa bulu rumbai di bagian leher, lengan dan pinggang.
Pakaian adat ini juga bisa dipadukan dengan berbagai aksesoris lain seperti gelang, dan kalung yang terbuat dari biji-bijian yang keras.
Sebagai pelengkap biasanya masyarakat menambahkan penutup kepala dari bahan bulu burung kasuari.
Aksesoris Pakaian Adat Papua
Seperti yang kita tahu, masyarakat Papua memiliki beberapa aksesoris tambahan sebagai pelengkap pakaian adat.
Berikut ini merupakan beberapa aksesoris pakaian adat yang kebanyakan dipakai masyarakat Papua. Simak selengkapnya di bawah ini:
Mahkota Kasuari
Aksesoris di atas merupakan pelengkap pakaian adat untuk hiasan kepala yang telah menjadi ciri khas masyarakat Papua.
Hiasan ini disebut sebagai mahkota kasuari karena bahannya yang terbuat dari bulu burung kasuari.
Selain itu, hiasan kepala ini ada juga yang dari bulu kelinci dan daun sagu kering yang jadi bahan pendukung untuk membuat mahkota ini.
Tas Noken
Tas yang dibuat dari anyaman kulit, yang merupakan aksesoris pakaian adat mereka masih sangat mengusung nilai alam khas masyarakat Papua.
Uniknya dalam mengenakan tas tersebut, masyarakat Papua mengenakan pada kepala di sampirkan seperti mengenakan bando.
Masyarakat Papua biasanya mengenakan tas ini untuk menyimpan hasil panen mereka berkebun, seperti buah ataupun sayur-sayuran.
Tas ini juga multifungsi karena terkadang ada juga yang berukuran besar untuk menyimpan hasil buruan.
Kalung Gigi Anjing
Masyarakat Papua bukan hanya memanfaatkan tumbuhan sebagai pakaian atau aksesoris adat mereka, mereka juga memanfaatkan bahan alam lain dari binatang seperti gigi anjing.
Gigi anjing ini lalu dibuat seperti kalung. Meskipun dari binatang, tetapi hewan tersebut sudah mati jadi tidak melukai hewan tersebut.
Taring Babi
Aksesoris lainnya yaitu taring babi, aksesoris ini dipakai di hidung di antara lubang hidung, taring ini termasuk aksesoris wajib untuk dipakai ketika ada acara adat Papua.
Senjata Papua
Ada beberapa macam senjata adat Papua yang sering di pakai untuk aksesoris pakaian adat mereka di antaranya:
- Tombak: Tombak ini biasanya dipakai masyarakat Papua untuk kegiatan berburu hewan.
- Senjata Busur: Fungsi dari senjata ini yaitu sama untuk berburu hewan, dan sering dipakai sebagai aksesoris pakaian adat mereka.
- Pisau Belati: Pisau ini khusus dibuat dari burung kasuari
- Kapak: Kapak yang terbuat dari batu rotan yang diruncingkan ini juga kerap dikenakan sebagai aksesoris pada pakaian adat mereka.
Penutup
Demikianlah pembahasan kita mengenai pakaian adat Papua telah kita bahas secara lengkap dalam artikel ini. Semoga bermanfaat. Terimakasih