Kebudayaan Nusa Tenggara Barat (NTB)- Halo teman teman gimana kabarnya nih? Semoga baik-baik aja ya hehe. Oh iya! Apakah kalian sudah pernah berkunjung ke Nusa Tenggara Barat (NTB)? Bagaimana kebudayaan di sana? Tahukah kalian apa saja kebudayaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat?
Nah di artikel ini saya akan membahas kebudayaan yang terdapat di provinsi yang kita lebih kenal dengan sebutan NTB yakni Nusa Tenggara Barat (NTB).
Setelah kemarin kita membahas kebudayaan Jawa Timur dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur, sekarang gilang provinsi tetangga nya yaitu Nusa Tenggara Barat. Penasaran? Yuk baca artikel ini sampai habis ya!
Contents
Kebudayaan Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat atau (NTB) merupakan provinsi yang berada pada bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara di Indonesia. Ibu kota provinsi ini yaitu kota Mataram, dan provinsi ini memiliki beberapa kota serta kabupaten yang tentunya mempunyai keanekaragaman budaya dan adat istiadat masing-masing. Provinsi ini memiliki dua pulau terbesar di bagian Barat ada Lombok dan di bagian Timur ada pulau Sumbawa.
Sejarah mencatat provinsi ini pada asal nya termasuk bagian wilayah Provinsi Sunda Kecil yang beribu kota Singaraja. Namun kemudian wilayah Provinsi Sunda Kecil ini dipecah menjadi 3 provinsi yaitu:
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur.
Suku Bangsa Nusa Tenggara Barat
Mayoritas suku di provinsi ini yaitu suku Sasak dari Lombok, sementara masyarakat Bima suku Mbojo dan Sumbawa adalah kelompok etnis terbesar di Pulau Sumbawa. Berikut ini daftar beberapa suku atau etnis yang terdapat di Nusa Tenggara Barat.
- Sasak 68%
- Bima 14%
- Sumbawa 8%
- Bali 3%
- Jawa 2%
Mayoritas suku di provinsi ini yaitu suku Sasak dari Lombok
Bahasa Daerah Nusa Tenggara Barat
- Indonesia (bahasa resmi)
- Sasak
- Samawa
- Mbojo
- Bali
- Jawa
- Melayu
Bahasa sehari-hari masyarakat NTB adalah bahasa sasak
Agama
Mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam, yaitu sekitar (94%). Berikut daftarnya
- Islam 94.75%
- Hindu 2.62%
- Buddha 0.62%
- Kristen Protestan 0.31%
- Katolik 0.20%
Mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam, yaitu sekitar (94%)
Nah berikut ini beberapa adat istiadat atau kebudayaan yang terdapat di Nusa Tenggara Barat. Simak penjelasannya di bawah ini.
Rumah Adat – Kebudayaan Nusa Tenggara Barat
Provinsi Nusa Tenggara Barat ini memiliki beberapa Rumah Adat yang menarik untuk kita ketahui, berikut ini beberapa daftar rumah adat yang terdapat di Nusa Tenggara Barat. Simak penjelasannya di bawah ini
Rumah Dalam Loka
Rumah adat yang akan kita bahas pertama dari provinsi ini yaitu rumah adat dalam loka, rumah ini adalah rumah asli para raja Sumbawa dahulu, desain nya pun asli dari para raja tersebut, rumah ini sangat kental dengan agama islam, karena memang ajaran islam cukup kental di provinsi ini.
Sehingga pengaruh islam berdampak pada kehidupan kebudayaan masyarakat Nusa Tenggara Barat, termasuk rumah adat.
Nama Dalam Loka ini mempunyai makna Istana Dunia. Hal ini berkaitan dengan kegunaan dari rumah adat tersebut yang dipakai sebagai tempat tinggal raja dan merupakan tempat pusat pemerintahan Sumbawa di kala itu.
Rumah ini berukuran cukup besar dan memiliki 99 tiang yang dimana disetiap tiang terdapat Asmaul Husna ajaran Islam. Tiang-tiang ini dibagi menjadi dua bagian dan tiang-tiang inilah yang menopang rumah, tiang-tiang ini di sebut dengan Bala Rea yang artinya graha besar dan graha ini memiliki beberapa ruangan yaitu:
- Lunyuk Agung terdapat dibagian depan, fungsinya untuk tempat pertemuan, musyawarah, serta acara resepsi.
- Lunyuk Mas pada bagian sebelah Lunyuk Agung, gunanya sebagai tempat permaisuri, istri menteri, atau staf jika sedang berlangsung upacara adat.
- Ruang dalam di bagian Barat dan Utara. Ruangan ini dipisah dengan memakai sekat kelambu. DI bagian Barat berguna untuk tempat sholat, dan di bagian Utara digunakan sebagai tempat tidur permaisuri dan para dayang.
- Ruang dalam di bagian Timur, terdiri dari 4 kamar yaitu 1 untuk tempat putra, putri, raja, dan orang yang sudah menikah.
- Ruang Sidang, di bagian belakang bala rea dan berfungsi sebagai tempat sidang serta tempat tidur dayang.
- Kamar mandi di bagian luar ruangan induk.
- Bala Bulo, digunakan sebagai tempat bermain anak raja.
Di luar istana, terdapat beberapa ruangan seperti kebun istana, gapura, rumah jam, dan lonceng istana.
Istana Sumbawa
Menurut sejarah, Istana Sumbawa ini mulai berkembang di masa pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin Syah 3. Rumah adat ini terletak di Kota Sumbawa Besar. Rumah ini digunakan sebagai tempat tinggal raja dan tempat menyimpan benda-benda berharga dan artefak di Kabupaten Sumbawa.
Rumah Adat Bale
Bale ini adalah rumah adat NTB yang berasal dari suku Sasak. Rumah adat ini terletak di dusun Sade, desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Sampai sekarang desa Sade masih memegang teguh tradisi dan kelestarian rumah adat ini sehingga rumah adat ini masih terjaga hingga saat ini.
Suku Sasak mempunyai kepercayaan bahwa untuk membangun rumah ini ada aturan-aturan khusus seperti aturan kapan waktu yang tepat untuk mendirikan rumah ini, jika aturan tersebut mereka abaikan, diyakini bahwa akan ada nasib buruk ketika menempati rumah tersebut.
Rumah Adat Bale Lumbung
Rumah adat ini masih terdapat di suku Sasak, rumah ini terlihat unik dari bentuk nya yang panggung, atapnya berujung runcing dan lebar, atapnya mempunyai jarak sekitar 1,5 sampai 2 meter dari tanah dan berdiameter 1,5 sampai 3 meter.
Bubungan serta atap rumah ini dibuat dari jerami dan alang-alang, dinding dari anyaman bambu, lantai dari papan yang disangga dengan beberapa tiang dan pondasi dari batu dan tanah.
Rumah Adat Bale Jajar
Rumah Bale Jajar ini merupakan tempat tinggal untuk suku Sasak dengan ekonomi menengah ke atas. Rumah ini memiliki dua delam Bale dan Satu Serambi yang disebut Sesangkok. Selain itu, Bale ini juga mempunyai sambi yang berguna untuk tempat menyimpan bahan makanan dan keperluan rumah lainnya. Pada bagian depan juga dilengkapi dengan sekepat dan di bagian belakang dilengkapi dengan sekenam.
Rumah Adat Berugaq Sekenam
Rumah adat ini mempunyai enam tiang penyangga. Berugaq Sekenam berfungsi sebagai tempat belajar tentang nilai-nilai kebudayaan, tata kerama, dan sebagai ruangan berkumpul keluarga.
Rumah ini cukup sederhana dengan atap dari ilalang dan tidak ada dinding.
Pakaian Adat – Kebudayaan Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat ini didominasi oleh dua budaya yaitu budaya suku Sasak dan suku Bima, akan tetapi di tingkat Nasional yang sering terkemuka adalah budaya suku Sasak, termasuk pakaian adat suku Sasak ini menjadi ikon pakaian tradisional Nusa Tenggara Barat.
Pakaian Adat Suku Sasak
Pada zaman sekarang, pakaian adat suku Sasak yang masih bisa kita temukan sebagai bukti kebudayaannya adalah pakaian adat Lambung dan Pegon. Pakaian ini memiliki ciri khas karakteristiknya sendiri. Mari kita bahas penjelasannya dibawah ini.
Pakaian Lambung
Pakaian adat ini dikenakan khusus bagi wanita pada waktu menyambut kedatangan tamu dan pada saat upacara adat yang dikenal dengan nama Mendakin atau Nyongkol.
Pakaian ini berwarna hitam dengan bentuk kerah huruf “V”, tanpa lengan, dan dihiasi manik-manik pada tepian jahitan. Pakaian ini dilengkapi selendang yang bercorak Ragi Genep pada bahu kanan atau kiri.
Untuk bawahan, dipakai kain panjang yang dibalutkan pada pinggang. Pakaian ini biasanya dilengkapi aneka ragam aksesoris seperti gelang tangan dan kaki, anting berbentuk bulat, dan bunga cempaka atau mawar yang terselip di sanggulan rambut.
Pakaian Pegon
Pakaian adat ini dikenakan oleh laki-laki. Pakaian ini merupakan hasil adaptasi dari kebudayaan Eropa dan Jawa yang dibawa ke Nusa Tenggara Barat di masa lalu. Bentuk pakaian ini adalah jas hitam. Sedangkan untuk bawahannya, dikenakan Wiron atau Cute yakni batik bermotif nangka dengan bahan kain pelung hitam.
Pakaian Adat Suku Bima – Rimpu
Pakaian adat rimpu ini berasal dari suku bima. Pakaian ini bentuknya hampir sama dengan bentuk mukena, yaitu satu bagian menutupi kepala sampai perut serta satu bagian lainnya menutupi perut sampai kaki.
Rimpu ini memiliki fungsi yaitu:
- Rimpu Cili khusus bagi perempuan yang belum menikah, pakaian ini menutupi seluruh tubuh kecuali mata, sedangkan.
- Rimpu Colo bagi perempuan yang telah menikah. Pakaian ini menutupi seluruh tubuh kecuali wajah.
Pakaian adat kaum laki-laki Bima
Pakaian adat Laki-laki suku Bima biasanya mereka memakai ikat kepala dari kain tenun dengan nama Sambolo. Sambolo dipakai dengan ujung-ujung melingkari kepala. Atasan pakaian pria berbentuk kemeja lengan panjang dan bawahannya sarung songket yang disebut Tembe Me’e. Pakaian bawahan dilengkapi selendang sebagai ikat pinggang atau Salepe.
Tarian adat – Kebudayaan Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat memang terkenal dengan ragam jenis tarian adat, berikut daftar tarian yang terdapat di Nusa Tenggara Barat.
No | Nama Tarian | Asal | Keterangan |
1 | Tari Buja Kananda | Suku Bima | Dimainkan 2 orang laki laki |
2 | Tari Gandrung | Banyuwangi | Tarian Ritual |
3 | Tari Gendang Baleq | Suku Sasak | Dimainkan berkelompok |
4 | Tari Lenggo | Suku Bima | Tarian Istana |
5 | Tari Nguri | Suku Sumbawa | Tarian Ritual Masyarakat |
6 | Tari Oncer | Suku Sasak | Tarian berkelompok |
7 | Tari Peresean | Suku Sasak | Tarian Ritual |
8 | Tari Rudat | Suku Sasak | Ritual penyamnbut tamu |
9 | Tari sanggulu | Suku Bima | Tarian Maulid Nabi Saw |
10 | Tari Wura Bongi Monca | Suku Bima | Tarian Ritual |
Senjata Tradisional – Kebudayaan Nusa Tenggara Barat
Ada beberapa senjata yang menjadi ciri khas dari Nusa Tenggara Barat, berikut daftarnya
No | Nama | Asal | Keterangan |
1 | Keris | Lombok | Keris Lombok berukuran besar dan panjang sekitar 58 cm sampai 71 cm. |
2 | Klewang | Kerajaan lombok | Klewang merupakan pedang khas tentara khusus kerajaan Lombok |
3 | Tulup | Suku Sasak Lombok | Tulup merupakan salah satu senjata tradisional berburu Suku Sasak, Lombok |
4 | Golok | Suku Sasak Lombok | Golok tradisional Lombok khusus untuk kalangan tertentu |
Lagu Daerah Nusa Tenggara Barat
No | Nama | Asal |
1 | Halele U Ala De Teang | Suku Sasak |
2 | Tutu Koda | Sunda Kecil |
3 | Pai Mura Rame | Suku Bima |
4 | Tebeb O Nana | Sunda Kecil |
Penutup
Demikian penjelasan tentang kebudayaan yang ada di provinsi Nusa Tenggara Barat ini, semoga bermanfaat. Terima kasih 🙂