Pengertian Hadza Min Fadhli Rabbii, Lengkap Arti Dan Tulisan Arab

Mungkin Anda pernah mendengar atau melihat kalimat bacaan atau ucapan hadza min fadhli rabbii, baik itu secara langsung maupun tertulis.

Simak penjelasannya di bawah ini!

Pengertian Hadza Min Fadhli Rabbii, Lengkap Arti Dan Tulisan Arab

Pengertian Hadza Min Fadhli Rabbii, Lengkap Arti Dan Tulisan Arab

Belakang ini sempat viral tentang kalimat bacaan atau ucapan hadza min fadhli rabbii, banyak yang bertanya kalimat tersebut itu kalimat bacaan apa atau ucapan untuk apa, dan artinya itu seperti apa.

Karena banyak juga orang yang menggunakan ucapan hadza min fadhli rabbii sebagai caption dan mengunggahnya pada akun sosial media.

Bukan hanya itu, malah ada juga yang menjadikan ucapan tersebut menjadi sebuah stiker, kaligrafi, caption pada kaos sablonan, serta aksesoris-aksesoris lainnya, lalu diperjualkan dipasaran.

Namun, tidak semua orang pernah mendengar kalimat bacaan tersebut. Memang wajar, karena mungkin kalimat tersebut agak asing ditelinga kita. Berbeda dengan kalimat bacaan Arab lainnya yang sudah sering kita dengar beserta artinya.

Misalnya seperti kalimat bacaan atau ucapan, syafakillah/syafakallah, fii amanillah, atau la tahzan innallaha ma’ana. Kalimat-kalimat tersebut sudah sering didengar dan telah umum diketahui oleh kebanyakan orang, tulisan arab maupun artinya.

Lalu, apa sih arti dari kalimat bacaan hadza min fadhli rabbii itu sendiri, lalu bagaimana cara penulisan Arabnya dan apakah ada makna lainnya yang terdapat pada kalimat tersebut.

Berikut ulasannya.

Arti Hadza Min Fadhli Rabbi

Arti Hadza Min Fadhli Rabbi

Hadza min fadhli rabbii adalah kalimat bacaan yang terdapat pada salah satu penggalan ayat suci dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat An-Naml ayat 40.

Dan arti dari kalimat itu sendiri adalah “ini termasuk karunia Tuhanku”.

Tulisan Arab Hadza Min Fadhli Rabbi

Tulisan Arab Hadza min fadhli rabbii

Untuk tulisan Arab nya yaitu : هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ 

Kalimat tersebut merupakan sebuah ungkapan rasa syukur dari seorang hamba atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT kepadanya. Menurut sejarah, kalimat tersebut adalah ungkapan rasa syukur yang diucapkan oleh Nabi Sulaiman as kepada Allah SWT

Jika melihat sejarahnya, seperti yang kita ketahui Nabi Sulaiman as termasuk salah satu Nabi yang diberi rizki yang sangat berlimpah oleh Allah SWT. Baik itu dalam menaklukan hewan dan jin, serta rizki berupa harta dan kerajaan.

Disitu Nabi Sulaiman as sendiri mengungkapkan rasa syukurnya atas semua nikmat tersebut, karena beliau tahu bahwa semua itu hanyalah ujian baginya, apakah beliau akan bersyukur atau beringkat atas nikmat tersebut.

Dan hal tersebut Allah SWT abadikan di dalam Al-Qur’an surat An-Naml ayat 40.

قَالَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْكِتٰبِ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَۗ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ

Artinya :

“Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.” (QS. An-Naml : 40)

****

Baca juga:

Alhamdulillah Ala kulli Hal

Sebagai seorang muslim kita sudah sepatutnya untuk selalu bersyukur terhadap nikmat Allah SWT, karena semua rezeki makhluk hidup yang ada di alam semesta ini, tidak lain semua itu datangnya dari Allah SWT.

Dan seperti ungkapan dari Nabi Sulaiman as, nikmat tersebut bisa jadi adalah sebuah ujian untuk kita. Apakah kita akan bersyukur atau justru kita jadi ingkar terhadap nikmat tersebut.

Jika kita beryukur terhadap nikmat dari Allah SWT, maka Allah akan menambah nikmat kita. Namun, jika kita ingkar atau bahkan sampai kufur nikmat, maka kita justru akan mendapatkan hukuman dari Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim : 7)

Oleh karena itu, perbanyaklah rasa syukur kita kepada Allah SWT. Jangan sampai kita melewati batas sehingga kita ingkar atau kufur terhadap nikmat Allah. Karena semua itu juga untuk kebaikan diri kita sendiri.

Kita tidak akan pernah tau berapa banyak nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita semua. Dan nikmat yang telah Allah berikan tidak akan pernah terhitung jumlahnya. Karena itu, perbanyaklah rasa syukur kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayat 18:

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya :

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl : 18)

Baca juga:

Arti Yaumul Jaza

Kesimpulan

Jadi kalimat bacaan hadza min fadhli rabbii adalah penggalan dari salah satu ayat dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat An-Naml ayat 40.

Tulisan arabnya: هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ

Latin: Hadza Min Fadhli Rabbi

Artinya: “Ini termasuk karunia Tuhanku.” (QS. An-Naml : 40)

Dan termasuk salah satu ungkapan rasa syukur dari Nabi Sulaiman as kepada Allah SWT, yang menyadari bahwa nikmat yang diberi oleh Allah tidak lain adalah untuk menguji hambanya.

Jadi kalimat tersebut bisa digunakan untuk selalu mengingatkan atau mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah SWT, dan untuk selalu menyadari kita bahwasannya nikmat yang diberi oleh Allah adalah ujian untuk kita.

Dan juga bisa mengingatkan kita, agar selalu menjauhi atau menghindari dari perbuatan ingkar atau kufur nikmat terhadap Allah SWT.

Dan kalimat bacaan tersebut juga bisa untuk mengingatkan atau lebih meyakini lagi diri sendiri, bahwa setiap nikmat yang kita dapat tidak lain datangnya hanyalah dari Allah SWT.

Jadi banyak yang menggunakan kalimat bacaan tersebut, salah satunya sebagai quotes atau caption. Mungkin alasannya adalah untuk mengungkapan rasa syukur mereka kepada Allah SWT.

Atau juga menyadarkan mereka bahwa nikmat yang mereka dapat tidak lain hanyalah sebuah ujian dari Allah SWT, agar mereka selalu bersyukur dan jangan sampai ingkar atas nikmat tersebut.

Itulah penjelasan singkat dari kalimat bacaan hadza min fadhli rabbi yang bisa disampaikan pada artikel kali ini. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penyampaian pada artikel kali ini.

Wallahu’alam Bishawab. 

Baca juga:

Pengertian Yaumul Milad, Hukum Dan Contoh Ucapan Doanya

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top