Bacaan Doa Sebelum Tidur Dan Bangun Tidur

Doa Mau Tidur – Dalam Islam, kita diajarkan untuk selalu berdoa sebelum memulai segala kegiatan.

Tujuannya agar kita selalu diberi kemudahan dalam melakukannya, dan agar kita selalu ingat akan kehadiran Allah pada setiap kegiatan yang kita lakukan. Sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar.

Bacaan Doa Sebelum Tidur Dan Bangun Tidur

Bacaan Doa Sebelum Tidur Dan Bangun Tidur

Doa juga merupakan suatu bentuk ibadah kepada Allah SWT, seperti yang dijelaskan dalam Al Qur’an surah Ghafir ayat 60 yang artinya:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS.Ghafir : 60)

Dan juga hadist yakni:

Dari Nu’man bin Basyir ra, Nabi SAW bersabda,

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

AD-DU’AA-U HUWAL ‘IBAADATU

“Doa adalah Ibadah.” (HR.Tirmidzi)

Jadi berdoa sebelum dan sesudah melakukan sebuah kegiatan merupakan hal yang penting bagi seorang muslim. Bukan hanya itu, bahkan ketika ingin beristirahat pun ketika dianjurkan untuk berdoa terlebih dahulu.

Sama halnya ketika hendak ingin pergi tidur. Tidur merupakan sebuah bentuk istirahat yang sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk yang dikehendaki oleh Allah SWT, terutama manusia.

Dalam Islam sendiri sudah diajarkan doa ketika ingin tidur dan ketika bangun tidur, bahkan sudah diajarkan sejak zamannya Rasulullah SAW.

Baca juga:

Doa Naik Kendaraan

Doa Mau Tidur

Doa Sebelum Tidur

Berikut ada beberapa doa mau tidur berdasarkan hadits yang mudah untuk dihafalkan, yakni:

  1. Bukhari, No.6312

بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا

BISMIKA AMUUTU WA AHYAA.

  1. Bukhari, No.6324

بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا

BISMIKA ALLOHUMMA AMUUTU WA AHYAA.

  1. Bukhari, No.7395

بِاسْمِكَ نَمُوتُ وَنَحْيَا

BISMIKA NAMUUTU WA NAHYAA.

  1. Bukhari, No.6314, 6325

اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا

ALLOHUMMA BISMIKA AMUUTU WA AHYAA.

  1. Muslim, No.2711

اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ

ALLOHUMMA BISMIKA AHYAA WA BISMIKA AMUUT.

Adapun doa mau tidur secara umum yang sering kita dengar, dan sering diajarkan di majelis-majelis ilmu yaitu:

بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ

BISMIKA ALLAHUMMA AHYAA WA BISMIKA AMUUT.

Artinya :

“Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati.”

Baca juga:

Doa Masuk Kamar Mandi

Doa Bangun Tidur

Doa Bangun Tidur

Sedangkan doa bangun tidur secara umum yaitu:

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَحْيَانَا بَعْدَمَآ اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ

ALHAMDULILLAHILLADZII AHYAANAA BA’DAMAA AMAATANAA WA ILAIHINNUSYUURR.

Artinya :

“ Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah kami mati (membangunkan dari tidur) dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan.”

Dari Al-Bara’ bin ‘Aazib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Amalan Sunnah Sebelum Tidur

Jika kita ingin merasakan ketentraman di dalam tidur kita, serta mendatangkan kebaikan atau mendapatkan pahala dari Allah SWT. Alangkah baiknya kita mengikuti sunnah seperti yang di ajarkan Rasulullah SAW tentang adab sebelum tidur.

Berwudhu Sebelum Tidur

Sebelum tidur Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk berwudhu terlebih dahulu.

Dari Al-Bara’ bin Aazib radhiyallahu’anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَاإِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ

“ Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu.” (HR. Muslim, No. 2710)

Baca juga:

Doa Mau Belajar

Berbaring Dan Miring Ke Kanan Lalu Berdoa

Sudah banyak dijelaskan bahkan diajarkan oleh guru-guru kita, bahwasanya posisi terbaik untuk tidur adalah posisi berbaring dan miring ke kanan.

Bahkan bukan hanya itu, posisi tersebut juga sangat dianjurkan oleh para ahli kesehatan. Dikarenakan posisi organ jantung kita akan berada pada posisi paling tinggi sehingga tidak akan tertekan oleh badan kita.

Dan posisi tersebut sudah dicontohkan oleh Baginda Nabi SAW seperti dalam hadist.

Diriwayatkan oleh Al Bara’ bin Aazib radhiyallahu’anhu ia berkata, bahwa Rasulullah SAW akan tidur, beliau berbaring pada sisi kanan, lalu membaca doa mau tidur:

اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ

ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSII ILAIK, WA FAWWADH-TU AMRII ILAIK, WA WAJJAHTU WAJHIYA ILAIK, WA ALJA’TU ZHOHRII ILAIK, ROGH-BATAN WA ROHBATAN ILAIK, LAA MALJA-A WA LAA MANJAA MINKA ILLA ILAIK. AAMANTU BIKITAABIKALLADZI ANZALTA WA BI NABIYYIKALLADZI ARSALTA.

Artinya:

“Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepadaMu, aku menyerahkan urusanku kepadaMu, aku menghadapkan wajahku kepadaMu, aku menyandarkan punggungku kepadaMu, karena senang (mendapatkan rahmatMu) dan takut pada (siksaanMu, bila melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari (ancaman)Mu, kecuali kepadaMu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) NabiMu yang telah Engkau utus.” Apabila Engkau meninggal dunia (di waktu tidur), maka kamu akan meninggal dunia dengan memegang fitrah (agama Islam).” (HR.Bukhari, No.6313)

Membaca 3 Surah Pendek, Al-Ikhlas, Al-Falaq, Dan An-Nas

Kita juga disunnahkan untuk mengangkat kedua tangan layaknya berdoa, lalu membaca ke tiga surah pendek tersebut. Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, lalu jika selesai tiupkan ke kedua telapak tangan dan usapkan ke seluruh badan yang bisa dijangkau.

Ulangi cara tersebut sebanyak 3 kali.

Hal tersebut juga disebut sebagai rukyah syariah untuk menghindari diri kita dari gangguan jin dan sihir selama kita tertidur.

Dari Aisyah, beilau radhiyallahu’anha berkata:

أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari, No. 5017)

Baca juga:

Doa Penutup Majelis

Membaca Ayat Kursi

Dan amalan sunnah yang terakhir yang bisa dilakukan adalah membaca ayat kursi. Ayat kursi terdapat di dalam Al-Qur’an pada surah Al-Baqarah ayat 255.

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Artinya :

“Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha tinggi, Maha besar.”

(QS.Al-Baqarah : 255)

Kandungan isi surahnya sendiri yaitu tentang pengakuan atau perbedaan bahwa manusia tidak sama dengan Tuhannya yaitu Allah SWT.

Manusia yang diciptakan oleh Allah SWT butuh tidur, sedangkan Allah SWT sendiri tidak butuh tidur.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, ia berkata:

وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ، ذَاكَ شَيْطَانٌ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah Ayat Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan setan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu setan.” (HR. Bukhari, No. 3275)

Demikianlah doa sebelum tidur dan doa sesudah tidur, serta amalan-amalan sunnah sebelum tidur yang bisa dilakukan untuk menambah pahala-pahala kebaikan di sisi Allah SWT.

Penutup

Sekian dan terima kasih! Semoga kita semua bisa istiqomah dalam melaksanakannya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top