Doa masuk kamar mandi – Perlu diketahui dalam agama Islam, hampir setiap aktivitas seorang muslim selalu bergandengan dengan sunnah-sunnahnya, termasuk doa dalam melaksanakannya.
Termasuk pergi ke tempat yang bisa dianggap kotor sekalipun, misalnya ke wc atau kamar mandi. Kamar mandi atau wc sudah termasuk tempat yang kotor.
Karena kegunaanya yaitu tempat kita untuk membuang hajat-hajat kita, atau membersihkan kotoran pada tubuh kita.
Bahkan kamar mandi atau wc termasuk salah satu tempat tinggal jin atau setan, dan ketika berada di dalam kamar mandi, jin atau setan akan selalu menggoda kita.
Doa Masuk dan Keluar Kamar Mandi dan Penjelasannya
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa iblis ingin memiliki tempat tinggal layaknya Adam as yang tinggal di bumi.
“Ya Allah Adam dan keturunannya Engkau beri tempat tinggal di bumi, maka berilah pula aku tempat tinggal”, kata iblis.
Allah SWT berfirman, “Tempat tinggalmu adalah WC (kamar mandi atau jamban)”
(HR.Bukhari)
Dari Zaid bin Arqom radhiyallahu’anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ هَذِهِ الْحُشُوشَ مُحْتَضَرَةٌ، فَإِذَا أَتَى أَحَدُكُمُ الْخَلَاءَ فَلْيَقُلْ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
“Sesungguhnya toilet itu tempatnya setan, apabila salah seorang di antara kalian hendak masuk ke kamar mandi, maka ucapkanlah doa A’udzubillahi Minal Khubutsi wal Khobaaits (aku berlindung kepada Allah dari setan laki-laki dan perempuan).”
(HR. Abu Dawud, hadist no. 6)
Dan malaikat pencatat amal sekalipun tidak bisa memasuki kamar mandi atau wc.
Ibnu Hajar Al-Haitsami rahimahullah berkata, “Para malaikat pencatat amal tidak berpisah dari kita kecuali saat di WC, saat berjimak dan saat mandi. Sebagaimana disebutkan dalam hadits.” (Al-Fatawa Al-Haditsah, hal. 47)
Baca juga: |
Doa Masuk Kamar Mandi
Doa masuk kamar mandi secara umum, dan yang paling sering digunakan serta paling sering diajarkan kepada kita, ialah doa masuk kamar mandi yang ada pada buku dzikir dan doa penting sehari hari dari Al-Habib Al-Alamah Umar bin Hafizh.
اَللّٰهُمَّ اِنّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَآئِثِ
Allahumma innii a’uu dzubika minal khubutsi walkhobaaitsi
Artinya:
“Wahai Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari (godaan) setan laki-laki dan setan perempuan.”
Dalam riwayat lain doa tersebut artinya adalah :
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari sesuatu yang keji dan menjijikan.”
(HR. Bukhari dan Muslim, Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)
Baca juga: |
Doa Keluar Kamar Mandi
Dan saat hendak keluar kamar mandi kita pun disunnahkan untuk membaca doanya.
Sedangkan untuk doa ketika hendak keluar dari kamar mandi, adalah sebagai berikut:
غُفْرَانَكَ، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنِّي الأَذَى وَعَافَانِي
Ghufroonaka, alhamdulillahilladzi adzhaba ‘annil adzaa wa ‘aafaanii
Artinya :
“Aku memohon ampunan-Mu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan dariku rasa sakit dan menyembuhkanku.”
(HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)
Baca juga: |
Adab Ketika ke Kamar Mandi
Ketika masuk kamar mandi atau keluar kamar mandi kita memang dianjurkan untuk berdoa terlebih dahulu. Namun selain berdoa, ada juga adab yang baik ketika pergi atau ketika berada di dalam kamar mandi.
Islam sendiri sudah banyak mengajarkan tentang adab-adab yang baik dalam berbagai aktifitas kepada kita, termasuk ketika hendak ke kamar mandi. Adab tersebut bahkan sudah diajarkan sejak zamannya baginda Nabi SAW.
Dan berikut adab-adab yang dianjurkan untuk kita laksanakan ketika hendak ke kamar mandi, sebagai berikut :
Mendahulukan Kaki Yang Kiri Ketika Masuk Dan Kaki Yang Kanan Ketika Keluar Kamar Mandi
Ketika kita akan pergi suatu tempat yang baik atau bersih, misalnya masjid. Kita selalu disunnakan untuk mendahulukan kaki yang kanan ketika masuk. Namun, berbeda halnya ketika kita akan memasuki tempat-tempat kotor seperti kamar mandi.
Ketika memasuki tempat kotor seperti kamar mandi, kita justru disunnahkan untuk mendahulukan melangkahkan kaki yang sebelah kiri dan ketika keluar mendahulukan kaki yang sebelah kanan.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim,
“Rasulullah SAW lebih suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Baca juga: |
Tidak Menghadap Ke Arah Kiblat Dan Membelakanginya
Ada yang bependapat bahwa menghadap ke arah kiblat ketika di kamar mandi, merupakan sebuah bentuk penghinaan atau hal yang buruk, terutama ketika buang hajat atau kotoran.
Karena terdapat ka’bah kiblatnya umat Islam, semua orang Islam ketika beribadah sudah pasti akan menghadap kiblat. Karena itu, saat membuang kotoran alangkah baiknya kita menghadap ke arah lain selain kiblat.
Jadi sebisa mungkin kita hindari untuk menghadap ke arah kiblat ketika berada di dalam kamar mandi, terutama ketika membuang hajat atau kotoran.
Abu Ayyub Al-Anshori berkata, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
“Jika kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian menghadap kiblat dan membelakanginya. Akan tetapi, hadaplah ke arah timur dan barat.”
(HR.Bukhari dan Muslim)
Jangan Berlama-Lama Di Dalam Kamar Mandi
Kamar mandi atau wc atau jamban adalah tempat yang kotor layaknya kegunaannya. Dan dalam Islam sendiri sudah dijelaskan bahwa kamar mandi adalah tempatnya iblis atau jin atau setan.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa iblis ingin memiliki tempat tinggal layaknya Adam as yang tinggal di bumi,
“Ya Allah Adam dan keturunannya Engkau beri tempat tinggal di bumi, maka berilah pula aku tempat tinggal”, kata iblis.
Allah SWT berfirman, “Tempat tinggalmu adalah WC (kamar mandi atau jamban).” (HR.Bukhari)
Sehingga ketika berada di dalam kamar mandi, kita akan selalu mendapatkan godaan-godaan dari setan.
Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu anhu berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya toilet ini dihadiri setan.” (HR. Ahmad)
Jadi setiap kegiatan yang kita lakukan di dalam kamar mandi, akan selalu dihadiri atau di goda oleh setan.
Baginda Nabi Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya tempat buang hajat ini dihadiri (oleh setan), jika salah seorang dari kalian hendak masuk kamar mandi (WC),” (HR. Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah).
Oleh karena itu, alangkah baiknya kita jangan berdiam terlalu lama di dalam kamar mandi atau wc.
Jangan Berisik Atau Bersuara
Sudah banyak dari kita ketika berada di kamar mandi selalu melakukan kegiatan lain selain membersihkan kotoran atau bersuci, misalnya seperti bernyanyi, memukul-mukul alat mandi dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam Islam sendiri, kita tidak diperbolehkan melakukan hal lain selain untuk bersuci atau membersihkan kotoran atau membuang kotoran.
Jadi kita dianjurkan ketika di dalam kamar mandi tidak boleh berisik, bahkan sebagian pendapat mengatakan tidak boleh bersuara sama sekali ketika berada pada tempat tersebut.
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
أَنَّ رَجُلًا مَرَّ وَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَبُولُ، فَسَلَّمَ، فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ
“Bahwa ada seorang lelaki melewati Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam dan beliau sedang kencing (di kamar mandi). Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, dan beliau tidak membalasnya.” (HR. Muslim, hadist no. 370)
Imam An-Nawawi rohimahullah berpendapat tentang hadist di atas dalam kitabnya Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim :
فيه أن المسلم في هذا الحال لايستحق جوابا وهذا متفق عليه قال أصحابنا ويكره أن يسلم على المشتغل بقضاء حاجة البول والغائط فإن سلم عليه كره له رد السلام
Berdasarkan hadist ini bahwa seorang muslim dalam keadaan ini dia tidak berhak menjawab salam, dan ini kesepakatan ulama. Ulama mazhab kami (mazhab Syafi’i), dimakruhkan mengucapkan salam kepada orang yang sedang buang hajat, baik sedang buang air kecil maupun buang air besar. Jika ada yang memberi salam, maka dia tidak berhak menjawabnya. (Al-Minhaj Syarah Shaih Muslim, jilid 4 hal. 65)
Imam An-Nawawi rohimahullah kembali menjelaskan dalam kitabnya Al-Adzkar, yaitu:
يكره الذكر والكلام حال قضاء الحاجة، سواء كان في الصحراء أو في البنيان، وسواء في ذلك جميع الأذكار والكلام، إلا كلام الضرورة
Dimakruhkan berdzikir dan berbicara ketika buang hajat, baik di padang pasir yang terbuka ataupun di dalam bangunan. Baik seluruh ucapannya itu dzikir ataupun biasa, kecuali berbicara dalam keadaan darurat (Al-Adzkar, jilid 1 hal. 26)
Bersuci Atau Beristinja Dengan Tangan Kiri
Dalam Islam kita selalu dianjurkan untuk menggunakan tangan kanan, bahkan banyak sunnah-sunnah yang mengajarkan kita untuk selalu menggunakan tangan kita, ketika memulai atau melakukan sebuah aktivitas.
Akan tetapi tidak terkecuali saat beristinja atau bersuci atau membersihkan tubuhkan dari kotoran. Dalam Islam justru menganjurkan kita untuk menggunakan tangan kiri ketika bersuci membersihkan kotoran pada tubuh kita.
Baik ketika berada di dalam kamar mandi atau di tempat lainnya. Jadi selama itu adalah aktivitas kita untuk bersuci atau berkaitan dengan pembersihan sesuatu yang kotor. Kita disunnahkan untuk melakukannya dengan tangan kiri.
Kecuali jika dalam keadaan darurat, atau hal lainnya yang memaksa kita memang harus menggunakan tangan kanan untuk melakukan istinja atau bersuci.
Dari Abu Qotadah berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Jika salah seorang di antara kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam bejana. Jika ia buang hajat, janganlah ia memegang kemaluan dengan tangan kanannya. Janganlah pula ia beristinja’ dengan tangan kanannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim )
Jadi intinya, gunakan tangan kanan untuk hal-hal yang baik kecuali jika dalam keadaan darurat. Dan gunakan tangan kiri untuk hal-hal yang kotor, maksudnya untuk membersihkan hal-hal yang jorok atau kotor. Kecuali, jika dalam keadaan darurat.
Kesimpulan
Jadi dalam ajaran agama Islam, ada sunnah-sunnah yang dianjurkan untuk kita lakukan ketika pergi ke dalam kamar mandi atau ketika melakukan aktivitas bersuci di dalam kamar mandi.
Misalnya seperti, berdoa terlebih dahulu ketika hendak masuk ke dalam kamar mandi. Dan juga berdoa terlebih dahulu ketika hendak keluar kamar mandi. Serta adab-adab yang harus kita lakukan ketika berada di dalam kamar mandi.
Jika kalian ingin mengetahui lebih rinci lagi tentang hal tersebut. Kalian bisa melihat dan membacanya dalam kitab Bidayah Al-Hidayah oleh Imam Al-Ghazali.
Kitab tersebut menjelaskan secara rinci bagaimana adab-adab masuk kamar mandi. Setidaknya ada lima adab yang berkaitan langsung dengan adab yang sudah dijelaskan di atas.
Jadi itulah doa serta adabnya ketika pergi ke kamar mandi atau berada di dalam kamar mandi, semoga kita bisa istiqomah dalam melakukan sunnah-sunnah tersebut.
Sekian penjelasan pada artikel kali ini dan semoga bermanfaat.