Indonesia sudah terkenal sebagai negara yang kaya akan kekayaan alam dan kebudayaan lainnya. Indonesia terdiri dari beberapa provinsi dengan kebudayaan yang berbeda dari setiap daerah. Termasuk di Provinsi Sumatera Utara.
Sumatera Utara adalah salah satu bagian wilayah Indonesia yang kawasannya cukup luas dengan berbagai kebudayaan khasnya. Lebih dari 10 kebudayaan Sumatera Utara yang bisa kalian temukan ketika berkunjung ke sana.
Contents
Sumatera Utara
Sumatera Utara terdiri dari beberapa suku bangsa yang mempunyai kebudayaannya masing-masing, di provinsi ini juga terdapat beberapa bahasa daerah dan agama yang berbeda-beda, berikut daftarnya.
Suku Bangsa Sumatra Utara
- Suku Batak
- Suku Jawa
- Suku Nias
- Suku Melayu
- Suku Tionghoa
- Suku Minang
- Suku Aceh
- Suku Banjar
- Suku Banten
- Suku Sunda
- Suku Papua
- Asal Luar Negeri
- Lain-lain
Penduduk asli Sumatera Utara berasal dari suku Batak, Nias dan Siladang
Bahasa Daerah Sumatera Utara
- Bahasa Indonesia (resmi)
- Bahasa Batak (Batak Angkola, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Toba)
- Jawa
- Bahasa Melayu (Melayu Baba, Melayu Deli)
- Bahasa Minangkabau
- Bahasa Nias
- Bahasa Arab
- Bahasa Hakka
- Bahasa Hokkien
- Bahasa Hokkien Medan (Tamil, Tionghoa)
Pada umumnya, bahasa Indonesia dan bahasa batak adalah bahasa yang dipergunakan secara luas.
Agama
- Islam 63.91%
- Kristen Protestan 27.86%
- Katolik 5.41%
- Buddha 2.43%
- Hindu 0.35%
- Konghucu 0.02%
- Parmalim 0.01%
- Lain-lain 0.01%
Menurut Sensus mayoritas penduduk Sumatera Utara menganut agama Islam
Kebudayaan Sumatera Utara
Jika kalian belum sempat berkunjung ke Pulau Sumatera bagian Utara, tenang saja di bawah ini akan saya jelaskan secara detail tradisi Sumatera Utara paling terkenal yang wajib kalian ketahui.
Berikut ini macam-macam kebudayaan Sumatera Utara
Rumah Adat Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Utara memiliki rumah adat yang menarik untuk kita ketahui, Rumah adat Sumatera Utara memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing, dari berbagai suku yang ada di provinsi sumatera utara, setiap suku memiliki ciri khas tersendiri.
Dari beberapa rumah adat yang ada di Sumatera Utara, inilah beberapa yang paling dikenal masyarakat, di antaranya:
Rumah Adat Bolon
Rumah adat Bolon ini menjadi simbol rumah adat Sumatera Utara yang sangat ikonik dan telah diakui secara nasional. Rumah adat ini bentuknya persegi panjang, bagian rumah seluruhnya terbuat dari material yang berasal dari alam.
Kebanyakan, rumah adat ini dihuni oleh 4-6 keluarga yang hidup bersama, dan juga mereka memelihara beberapa hewan ternak di kolong rumah.
Rumah Adat Karo
Rumah adat Sumatera Utara yang satu ini dikenal juga sebagai rumah adat Siwaluh Jabu. Nama tersebut berarti bahwa rumah adat Karo ditempati oleh delapan keluarga yang mempunyai peran masing-masing dalam kehidupan rumah tangga.
Rumah adat Karo terdiri dari hilir atau yang disebut Jabu Jahe, dan hulu yang disebut Jabu Julu.
Rumah Adat Pakpak
Rumah adat Pakpak/Dairi ini jika dilihat secara umum, memiliki karakteristik dan bentuk yang tak jauh berbeda dengan rumah adat Sumatera Utara lainnya. Namun rumah adat ini memiliki bentuk yang khas yaitu bangunan terbuat dari material kayu dan atapnya dari ijuk.
Rumah adat yang juga disebut sebagai Jerro mempresentasikan ulang budaya Pakpak yang khas dalam setiap bagian bangunannya.
Rumah Adat Mandailing
Rumah adat Mandailing ditempati oleh suku Mandailing yang tinggal berbatasan dengan wilayah Provinsi Riau. Dalam budaya lokal, rumah adat Mandailing dikenal sebagai Bagas Godang di mana Bagas berarti rumah dan Godang berarti banyak.
Secara struktur, rumah adat ini berbentuk cukup berbeda dengan rumah adat Sumatera Utara lainnya, dan itulah yang menjadi ciri utama rumah ini.
Rumah Adat Simalungun
Rumah Adat Batak Simalungun ini mempunyai arsitektur yang unik, bentuk rumah panggung dan dibangun memakai bahan-bahan bangunan yang terdiri dari kayu dengan tiang-tiang yang besar dan kokoh. Dindingnya dari papan atau tepas.
Rumah adat ini memiliki Ciri khas utama yang berbeda dengan rumah adat lainnya yaitu terdapat pada bentuk atapnya. Rumah adat Simalungun ini juga dinamai Rumah Bolon. Ciri khas yang lain dari rumah adat Simalungun ini bisa kita lihat pada bagian kaki bangunan yang terbuat dari kayu gelondongan dan menyilang antar sudut.
Rumah Adat Nias
Rumah adat ini kebanyakan terbuat dari tiang kayu nibung berukuran besar, atap nya menggunakan rumbia, bentuk rumah ini lonjong seperti telur. Bagi kalian yang tidak tahu, meskipun rumah adat ini berasal dari Kepulauan Nias, namun rumah ini masih menjadi bagian dari rumah adat Sumatera Utara.
Dalam istilah setempat, rumah adat ini juga disebut dengan nama Omo Sebua atau Omo Hada.
Rumah Adat Angkola
Banyak yang berpendapat bahwa rumah adat suku angkola ini hampir sama dengan rumah adat Batak suku Mandailing, Namun keduanya tak sama dan memiliki rumah adat memiliki ciri khas yang berbeda.
Rumah adat Angkola ini disebut sebagai Bagas Godang terbuat dari dinding papan dan lantai papan, atap nya dari ijuk, dan didominasi dengan warna bangunan yanghitam.
Berbagai keunikan yang ada pada rumah adat Angkola menjadi ciri khas yang membedakannya dengan rumah adat Sumatera Utara lainnya.
Itulah beberapa rumah adat yang paling banyak dikenal oleh masyarakat.
|
Pakaian Adat Sumatera Utara
Pakaian Adat Suku Batak Toba
Suku Batak Toba memiliki pakaian adat dengan ciri khas yaitu kain dalam pakaian adat yang dikenakan. Kain pakaian adat suku Batak Toba ini adalah kain tenun atau yang dikenal dengan Ulos. Kain ulos sudah menjadi identitas pakaian adat Sumatera Utara secara nasional.
Kain ulos di tenun manual memakai alat tradisional benang sutra, pakaian ini juga selain dikenakan untuk upacara adat, sebagian masyarakat jua memakainya sehari.
Pakaian Adat Suku Mandailing
Pakaian adat yang dikenakan suku ini mirip dengan Batak Toba yaitu mengenakan ulos. Bedanya mereka mengenakan ulos dengan dipadukan aksesoris.
Saat upacara, perempuan Mandailing mengenakan bulang di keningnya. laki-laki Mandailing mengenakan penutup kepala yang disebut Ampu bentuknya khas. Warna hitam yang ada di Ampu memiliki fungsi mistis dan warna emas menunjukkan simbol kebesaran.
Pakaian Adat Suku Nias
Pakaian adat suku Nias mempunyai warna yang dominan kuning serta emas. Selain memiliki ciri khas dengan corak warnanya, antara laki-laki dan perempuan juga berbeda dan mempunyai ciri-ciri masing-masing.
Pakaian adat perempuan disebut Oroba Si Oli. Untuk pakaian ini terdiri dari selembar kain yang terbuat dari kulit kayu atau blacu hitam. ada tambahan aksesoris berupa
- Gelang yang terbuat dari kuningan. Gelang ini dinamakan aja kola dengan berat 100 kilogram.
- Anting logam besar yang dikenal saro delinga.
- Rambutnya tanpa di sasak terlebih dahulu dihias dengan mahkota.
Pakaian Adat Suku Simalungun
Pakaian adat yang dikenakan adalah ulos, tetapi mereka menyebutnya dengan sebutan Hiou. Pemakaian ulos ditambah dengan aksesoris yaitu:
- Gotong untuk laki-laki dan
- Bulang untuk perempuan.
Selain itu mereka juga menggunakan suri – suri atau kain samping yang dijadikan bahan pelengkap.
Pakaian Adat Suku Pakpak
Suku Pakpak tinggal di daerah Pakpak Barat dan Dairi. Pakaian adat suku ini mengenakan kain oles. Sebagai pelengkapnya mereka memakai kalung emas yang bertahtakan pertama. Pakaian adat laki-laki suku Pakpak dikenal dengan borgot dan pakaian adat perempuan Pakpak dikenal dengan cimata.
Pakaian Adat Suku Melayu
Suku Melayu memakai baju kurung dan songket sebagai pakaian adatnya. Pakaian ini lalu dililit ke pinggang. Untuk perempuan, baju kurung yang dipakai terbuat dari sutra atau brukat yang disematkan peniti emas.
Ada aksesoris pelengkap tambahan kalung dengan corak rantai serati, mentimun, sekar sukun, tanggang dll.
Laki-laki Melayu memakai penutup kepala yang bernama tengkulak. Tengkulak terbuat dari songket dan destar terbuat dari bahan dasar rotan yang dibalut oleh kain beludru.
Pakaian Adat Suku Karo
Pakaian adat suku Karo ini menggunakan kain yang terbuat dari pintalan kapas atau yang lebih dikenal dengan uis gara. Uis gara artinya kain merah. Karena dibuat dengan memakai benang merah. Kain ini dipakai untuk menutupi tubuh mereka saat beraktivitas sehari-hari.
|
Kesenian Tradisional Sumatera Utara
Berbicara tentang kesenian tidak lepas dari unsur seni tari dan seni musik, nah berikut ini ada beberapa jenis tari dan musik yang berasal dari Sumatera Utara
Tarian Adat Daerah Sumatera Utara
Tarian yang ada di Sumatera Utara ini lumayan banyak, dan masing masing dari tarian ini mempunyai keunikan tersendiri, berikut daftarnya saya sajikan dalam bentuk tabel
No | Nama Tarian | Asal | Keterangan |
1 | Tari Adat Piso Surit | Batak Karo | Menggambarkan seorang gadis sedang menantikan kedatangan sang kekasih. |
2 | Tari Adat Guro-Guro Aron (Terang Bulan) | Batak Karo | Arena para muda-mudi Karo untuk saling kenal. |
3 | Tari Adat Tak-Tak Garo-Garo | Phakpak | Tari ini menggambarkan kehidupan burung, terbang kesana kemari mencari makan serta bersendau gurau dengan kawan-kawanya. |
4 | Tari Adat Fataele | Pulau Nias | Tarian ini adalah jenis tari perang. |
5 | Tari Adat Tandok | Masyarakat Batak | Mengisahkan tentang kegiatan panen beras menggunakan tandok yang dikerjakan para ibu di ladang. |
6 | Tari Adat Lenggok Mak Inang | Bercerita tentang dara serta lajang yang sedang dalam proses mencari pasangan suami istri. | |
7 | Tari Adat Endeng-Endeng | Tapanuli Selatan | Perpaduan antara tarian dan pencak silat |
8 | Tari Adat Serampang Dua Belas | Melayu Deli | Mengandung pesan tentang perjalanan kisah anak muda dalam proses mencari jodoh |
9 | Tari Adat Tor-Tor Tongkat Panaluan | Suku batak | |
10 | Tari Adat Tor-Tor Sigale-Gale | Tapanuli Utara. | Pertunjukan kesenian |
11 | Tari Adat Souan | Tapanuli Utara | Tari ritual |
12 | Tari Adat Persembahan | Melayu | Menyambut atau menghormati tamu- tamu penting |
13 | Tari Adat Tor-Tor Tujuh Cawan | Suku Batak | Tari Tor-Tor Tujuh Cawan tidak bisa dipelajari sembarangan orang. |
14 | Tari Adat Toping-Toping | Suku Batak | |
15 | Tari Campak Bunga | Merupakan tarian yang menggambarkan ejekan, sindiran | |
16 | Tari Lenggang Patah Sembilan | Melayu | |
17 | Tari Adat Manduda | Daerah Simalungun | Menggambarkan kehidupan petani |
18 | Tari Adat Balanse Madam | Suku Nias | Sebuah kesenian tari yang berupa peninggalan budaya lama |
19 | Tari Adat Baluse | Masyarakat Nias | Tarian Perang |
20 | Tari Adat Maena | Tarian yang sangat simpel dan sederhana. | |
21 | Tari Adat Moyo (Tari Elang) | Suku Nias | Tarian yang biasa digunakan untuk penyambutan tamu agung |
22 | Tari Adat Sapu Tangan | Melayu | Menggambarkan kegiatan masyarakat Melayu pedesaan dalam keseharian mereka |
Alat Musik Tradisional Sumatera Utara
Berikut ini beberapa alat musik yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara
No | Nama Alat Musik | Asal | Keterangan |
1 | Doli-doli | Pulau Nias | Sama seperti alat musik angklung |
2 | Aramba | Sumatera Utara | Aramba dimainkan dengan cara dipukul |
3 | Druri Dana | Sumatera Utara | Alat musik pukul yang mengeluarkan suara seperti suara angklung |
4 | Garantung | Toba | Alat musik ini terbuat dari kayu bentuknya rapi dan memilikii 5 bilah nada yang berfungsi sebagai pembawa melodi. |
5 | Gonrang | Simalungun | Di gunakan di acara-acara penting |
6 | Faritia | Nias | Hampir sama dengan Talempong |
7 | Ole-ole | Sumatera Utara | Alat musik tiup |
8 | Gordang | Sumatera Utara | Instrumen musik yang tersusun dari 9 Gendang. |
9 | Panggora | Sumatera Utara | alat musik yang berjenis Gong |
10 | Hapetan atau Hasapi | Sumut | Mirip dengan Kecapi |
11 | Gendang Singanaki | Karo | Gendang |
12 | Gung dan Penganak | Sumut | Sama seperti gong pada umum |
13 | Gendang Sisibah/Pakpak | Sumut | Seperangkat alat musik yang terdiri dari sembilan buah (sibah) gendang |
14 | Taganing | Batak Toba | Mempunyai 5 buah gendang |
15 | Sarune Bolon | Batak Toba | bagian dari perangkat Gondang Sabangunan dari daerah Batak Toba |
16 | Balobat | Suku Karo | Mirip Seruling dan terbuat dari seruas pucuk bambu |
17 | Gendang Singindungi | Sumut | Sejenis Gendang |
18 | Ihutan | Sumut | Alat musik pengiring nada ogung oloan |
19 | Oloan | Suku Batak | Alat musik tradisional suku Batak yang cara memainkannya adalah dengan dipukul |
Senjata Tradisional Sumatera Utara
No | Nama | Keterangan |
1 | Parang | Senjata ini bentuknya mirip dengan pisau, hanya saja bentuknya lebih besar |
2 | Meriam | Adanya objek wisata yang bernama meriam puntung. membuktikan ada senjata tradisional di Sumut yang bernama Meriam. |
3 | Piso Halasan | Senjata ini sejenis pedang yang berasal dari daerah Tapanuli Utara Batak Sumatra Utara |
4 | Hujur Siringis | Senjata tradisional Sumatera Utara pertama yang ditemukan |
5 | Piso Karo | Bentuknya sama dengan seperti Piso Gading, namun memiliki perbedaan di bagian gagangnya |
6 | Piso Gajah Dompak | Piso Gaja Dompak adalah senjata khas dari Suku Batak yang menjadi pusaka kerajaan Batak |
7 | Piso Silima Sarung | Senjata ini memiliki filosopi yang di percaya suku batak yang dulunya menganut kepercayaan animisme. |
8 | Tumbuk Lada | Tumbuk lada adalah senjata tradisional karo yang sering dipakai dalam pertempuran, terutama jarak dekat. |
9 | Tunggal Panaluan | Senjata ini berbentuk seperti tongkat yang sering digunakan Suku Batak dan diyakini mempunyai kekuatan gaib |
10 | Piso Sitolu Sasarung | Sejenis pisau yang di dalam 1 sarung terdapat 3 mata pisau |
11 | Piso Gading | Mirip Piso karo. |
12 | Piso Sanalenggam | Adalah senjata pisau yang pada bagian gagang pisaunya ada ukiran yang menggambarkan tentang sosok pria dengan mata kepala tertunduk. |
13 | Piso Toba | Senjata tradisional piso toba berasal dari suku Batak |
Lagu Daerah Sumatera Utara
Anju Ahu. |
Butet. |
Dago Inang Sarge. |
Cikala Le Pongpong. |
Leleng Ma Hupaima. |
Ketabo. |
Madekdek Magambiri. |
Lisoi. |
Nasonang Dohita Nadua. |
Mariam Tomong. |
Penutup
Nah teman-teman demikian pembahasan kita tentang Kebudayaan Sumatera Utara telah saya sajikan lengkap dalam artikel ini, semoga bermanfaat. Terimakasih.