Sholawat Wahidiyah

Sholawat Wahidiyah – Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bismillahi Alhamdulillah La haula wala quata illa billah.

Allahumma shali’ala sayyidina Muhammadin Shalallahu’alaihi wa salam wa ala ali sayyidina Muhammadin Shalallahu’alaihi wa salam wa umatihi ajmain.

Bagi seorang Muslim bershawalat sudah menjadi sebagian kewajiban dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bershalawat kita bisa meraih manfaat yang terkandung di dalam, selain itu juga agar kelak bisa mendapatkan syafaat dari baginda Nabi Muhammad SAW.

Dan tentunya bukan hanya bagi seorang Muslim sajalah yang dianjurkan untuk bershalawat, bahkan Allah SWT dan para Malaikatnya pun ikut bershalawat kepada Rasulullah SAW. Seperti yang sudah dijalaskan dalam sebuah dalil sebagai berikut ;

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS.Al-Ahzab : 56)

Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk selalu bershalawat kepada Nabi SAW dengan istiqomah dan juga dengan hati yang ikhlas.

Sholawat Wahidiyah

Sholawat Wahidiyah

Dalam beberapa sumber menjelaskan dalam artian umum, bahwa sholawat ini adalah rangkaian doa-doa sholawat Nabi seperti yang tertulis dalam lembaran sholawat wahidiyah, termasuk kaifiyah (cara dan adab/tatakrama) dalam mengamalkannya.

Dalam keterangan lainnya menjelaskan, bahwa sholawat ini merupakan rangkaian redaksi sholawat Nabi SAW yang oleh Allah dikaruniai berbagai faedah berupa kejernihan hati dan ketentraman jiwa, meningkatkan daya ingat sadar atau ma’rifat kepada Allah dan RasulNya.

Dan juga sholawat ini adalah seluruh rangkaian doa-doa sholawat yang tertulis dalam lembaran sholawat ini, segala kandungan yang terdapat di dalamnya dan cara pengamalannya, termasuk bacaan surat Al-Fatihah.

Sholawat ini berfungsi sebagai thoriqoh dalam artian “Jalan” meuju sadar kepada Allah SWT,  tidak termasuk ke dalam kategori jamiyah thoriqoh. Dan memiliki manfaat untuk menjernihkan hati bagi yang membacanya dan ma’rifat (sadar) kepada Allah SWT dan RosulNya.

Sholawat ini sendiri memiliki kandungan makna yang berupa suatu sistem bimbingan praktis dalam meraih Iman, Islam, dan Ihsan yang kemudian  disebut dengan Ajaran Wahidiyah.

Sholawat ini bisa diamalkan oleh siapa saja sama seperti sholawat-sholawat lainnya, tanpa syarat adanya silsilah atau sanad. Karena sanad dari segala sholawat adalah shohibus sholawat itu sendiri yaitu Rasulullah SAW.

Dalam pandangan sunnah, sholawat ini adalah sholawat yang dita’lif oleh Hadlratul Mukarrom Mbah KH.Majid Ma’ruf QS wa Ra pada tahun 1959, setelah beliau mendapatkan rukyah sholihah yang isinya mengangkat akhlak dan iman masyarakat agar kembali kepada ajaran Rasulullah SAW.

Sholawat ini dan ajaran wahidiyah telah diijazahkan secara mutlak oleh Mualifnya, yakni Hadlratul Mukarrom Mbah KH.Abdul Majid Ma’ruf Qs wa Ra, selaku pengasuh pondok pesantren Kedunglo, Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Jawa TImur.

Sholawat ini sendiri sudah mulai disiarkan pada awal tahun 1963M (Buku Materi Up Grading Da’I Wahidiyah).

  • Wahidiyah Sebagai Sholawat dan Ajaran
  • Wahidiyah Sebagai Sholawat

Para masyarakat atau pengikut wahidiyah memiliki pandangan bahwa sholawat ini adalah sebagai tharekat lebih-lebih jika bershalawat yang disertai dengan adab yang tepat, lalu menghormati yang semestinya dan juga mahabbah kepada Rasulullah SAW, merupakan bagian penting dalam tharekat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT yang telah disusun oleh para Ghauts pada setiap zaman.

Baca Juga:

Sholawat Adrikni

Bacaan Sholawat Wahidiyah (Arab, Latin Dan Terjemahannya)

Bacaan Sholawat Wahidiyah (Arab, Latin Dan Terjemahannya)

Berikut bacaan lembaran sholawat wahidiyah beserta artinya:

(AUROD/BILANGAN MUJAHADAH 40 HARI)

إِلىَ حَضْرَةِ سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلىَ الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ ألْفَاتِحَةْ

Ilaa hadlroti sayyidinaa muhammadin shollalloohu’alaihi wassalam, alfaatihah ! (membaca surat al-fatihah 7x)

Artinya: Di hadiyahkan ke haribaan Junjungan kami Kanjeng Nabi Besar Muhammad Shollallohu ‘alaihi Wasallam. Al-Fatihah.

وَإِلىَ حَضْرَةِ غَوْثِ هَذَاالزَّمَانِ وَسَآئِرِ أَوْلِيَآءِ اللهِ رَضِيَ الله ُتَعَالىَ عَنْهُمْ ألْفَاتِحَةْ

Wa ilaa hadlroti ghoutsi haadaz-zaman waa’awaanihi wasaaairi auliyaaillaahi rodliyalloohu ta’aala ‘anhum alfaatihah ! (membaca surat al-fatihah 7x)

Artinya: Dan di hadiyahkan ke pangkuan Ghoutsi Hadhazzaman, Para Pembantu Beliau dan segenap Kekasih ALLAH, Rodiyallohu ta’alaa Anhum. Al-Fatihah !

أَللّهُمَّ يَاوَاحِدُ يَاأَحَدْ، يَاوَاجِدُ يَاجَوَادْ، صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَـيِّدِنَا محَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا محمّدْ، فيِ كُلِّ لَمْحَةٍ وَّنَفَسٍ بِّعَدَدِ مَعْلُوْمَاتِ اللهِ وَفُيُوْضَاتِهِ وَأَمْدَادِهِ

Alloohumma yaa waahidu yaa ahad, yaa waajidu yaa jawaad, sholli wasallim wabaarik ‘alaasayyidinaa muhammadiw-wa’alaa aali sayyidinaa muhammad. Fii kulli lamhatiw wa nafasim bi’adadi ma’lumaatillaahi, wa fuyu dhotihi wa amdaadih. (100x)

Artinya: Yaa Alloh, Yaa Tuhan Maha Esa, Yaa Tuhan Maha Satu, Yaa Tuhan Maha Menemukan, Yaa Tuhan Maha Pelimpah, limpahkanlah sholawat salam barokah atas junjungan kami Kanjeng Nabi Muhammad dan atas keluarga Kanjeng Nabi Muhammad pada setiap kedipnya mata dan naik turunnya napas sebanyak bilangan segala yang Alloh Maha Mengetahui dan sebanyak kelimpahan pemberian dan kelestarian pemeliharaan Alloh.

أللّهُمَّ كَمَا أَنْتَ أهْلُهْ، صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَـيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا وَشَفِيْعِنَا وَحَبِيْـبِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا محَمَّدٍ صَلىَّ الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَ هُوَ أَهْلُهْ، نَسْأَلُكَ اللّهُمَّ بِحَقِّهِ أَنْ تُغْرِقَنَا فىِلُجَّةِ بَحْرِ اْلوَحْدَةْ، حَتىَّ لاَنَرَى وَلاَنَسْمَعَ وَلاَنَجِدَ وَلاَنُحِسَ وَلاَنَتَحَرَكَ وَلاَنَسْكُنَ إِلاَّ بِهَا، وَتَرْزُقَنَا تَمَامَ مَغْفِرَتِكَ يَآأَلله وَتمَاَمَ نِعْمَتِكَ يَآأَلله وَتمَاَمَ مَعْرِفَتِكَ يَآأَلله وَتمَاَمَ مَحَبَّتِكَ يَآأَلله وَتمَاَمَ رِضْوَانِكَ يَآأَلله، وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِه وَصَحْبِهْ، عَدَدَمَآ أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَأَحْصَاهُ كِتَابُكَ بِرَحمْتِكَ بَآأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَاْلحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ

Alloohumma kamaa anta ahluh; sholli wasallim wabaarik ‘alaasayyidinaa wamaulaanaa,wasyafii’inaa,wahabiibinaa,waqurroti a’yuninaa muhammadin shollalloohu’alaihi wasallama kamaa huwa ahluh; nas-alukalloohumma bihaqqihi an tughriqonaa fii lujjati bahril wahdah; hattaa laa naroo walaa nasma’a, walaa najida walaa nuhissa, walaa nataharroka walaa naskuna illaa bihaa; watarzuqonaa tamaama maghfirotika yaa alloh, watamaama ni’matika yaa alloh, watamaama ma’rifatika yaa alloh, watamaama mahabbatika yaa alloh, watamaama ridlwanika yaa alloh; washolli wasallim wabaarik ‘alaihi wa’alaa aalihi washohbih. ‘adadamaa ahaathobihii ‘ilmuka waahshoohu kitaabuk; birohmatika yaa arhamar-roohimiin, walhamdu lillaahi robbil’aalamiin. (7x)

Artinya : Yaa Alloh, sebagaimana keahlian ada pada-MU, limpahkanlah sholawat salam barokah atas Junjungan kami, Pemimpin kami, Pemberi Syafa’at kami, Kecintaan kami, dan Buah jantung hati kami Kamjeng Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi WaSallam yang sepadan dengan keahlian Beliau, kami bermohon kepada-MU Yaa Alloh, dengan hak kemuliaan Beliau, tenggelamkanlah kami didalam pusat dasar samudra ke-Esaan-MU sedemikian rupa sehingga tiada kami melihat dan mendengar, tiada kami menemukan dan merasa, dan tiada kami bergerak maupun berdiam, melainkan senantiasa merasa didalam samudra Tauhid-MU dan kami bermohon kepada-MU Yaa Alloh, limpahilah kami ampunan-MU yang sempurna Yaa Alloh, ni’mat karunia-MU yang sempurna Yaa Alloh, sadar ma’rifat kepada-MU yang sempurna Yaa Alloh, cinta kepad-MU dan menjadi kecintaan-MU yang sempurna Yaa Alloh, ridho kepada-MU dan memperoleh ridho-MU pula yang sempurna Yaa Alloh. Dan sekali lagi Yaa Alloh, limpahkanlah sholawat salan dn barokah atas Beliau Kanjeng Nabi dan atas keluarga dan sahabat Beliau sebanyak bilangan segala yang diliputi oleh Ilmu-MU dan termuat di dalam Kitab-MU, dengan Rahmat-MU Yaa Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan segala puji bagi Alloh Tuhan seru sekalian alam.

يَآشَافِعَ اْلخَلْقِ الصَّلاَةُ وَالسَّـلاَمُ # عَلَيْـكَ نُوْرَالْخَلْقِ هَـادِيَ اْلأَنَمُ

وَأَصْــلَهُ وَرُحَـهُ أَدْرِكْـنِى # فَقَـدْ ظَلَمْـتُ أَبَـدًا وَّرَبِّـنِى

وَلَيْـسَ لِى يَاسَـيِّدِى سِوَاكَا # فَإِنْ تَرُدَّ كُنْـتُ شَخْصًا هَالِكَا

Yaa syafi’al-kholqish-sholaatu wassalaam ” ‘alaika nuurol kholqi haadiyal anaam wa ashlahuu wa ruuhahu adriknii ” faqodh dholamtu abadaw-warobbinii wa laisa lii yaa sayyidii siwaaka ” fa-in tarudda kuntu syakhson haalikaa …(3x)

Artinya: Duhai Kanjeng Nabi pemberi Syafa’at makhluq Kepangkuan-MU sholawat dan salam kusanjungkan Duhai Nur cahaya makhluq, pembimbing manusia Duhai unsur dan jiwa makhluq, bimbing dan didiklah diriku Maka sungguh aku manusia yang dholim selalu tiada arti diriku tanpa engkau Duhai Yaa Sayyidii jika engkau hindari aku (akibat keterlaluan berlarut-larutku), pastilah ku kan hancur binasa.

يَارَسُـوْلَ اللهْ

YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH … (7x)

Artinya: Duhai Pemimpinku, Duhai Utusan Alloh

يَآأَيُّـهَااْلغَـوْثُ سَـلاَمُ اللهِ # عَلَيْـكَ رَبِّــنىِ بِإِذْنِ اللهِ

وَانْظُرْ إِلَيَّ سَـيِّدِى بِنَـظْرَةِ # مُوْصِـلَةٍ لِّلْحَضْـرَةِ اْلعَلِـيَّةِ

Yaa ayyuhal-ghoutsu salaamullooh ” ‘alaika robbinii bi-idznillaah wandhur ilayya sayyidii binadhroh ” muushilatil-lil-hadlrotil’aliyyah… (3X)

Artinya: Duhai Ghoutsu Hadhaz Zaman, kepangkuan-Mu salam Alloh kuhaturkan Bimbing dan didiklah diriku dengan izin Alloh dan arahkan pancaran sinar Nadroh-MU kepadaku Duhai Yaa Sayyidii radiasi batin yang mewusulkan aku sadar kehadirat Maha Luhur Tuhanku

يَآشَافِـعَ اْلخَلْـقِ حَبِيْـبَ اللهِ # صَلاَتُـهُ عَلَيْـكَ مَعْ سَـلاَمِهِ

ضَلَّتْ وَضَلَّتْ حِيْلَتىِ فىِ بَلْدَتِى # خُذْ بِـيَدِىْ يَاسَـيِّدِىْ وَاْلأُمَّةِ

Yaa syaafi’al-kholqi habiiballoohi ” sholaatuhuu’alaika ma’salaamihii, dhollat wa dhollat hiilatii fii baldatii ” khudz biyadii yaa sayyidii wal ummatii …. (3x)

Artinya : Duhai Kanjeng Nabi pemberi Syafa’at makhluq, duhai Kanjeng Nabi Kekasih Alloh ¨ Kepangkuan-Mu sholawat dan salam Alloh aku sanjungkan jalanku buntu, usahaku tak menentu buat kesejahteraan negriku cepat, cepat, cepat raihlah tanganku Yaa Sayyidii tolonglah diriku dan seluruh ummat ini.

يَا سَـيِّدِىْ يَارَسُـوْلَ اللهْ

YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH(7x)

Artinya: Duhai Pemimpinku, Duhai Utusan Alloh.

يَآرَبَّنَا اللّـهُمَّ صَـلِّ سَـلِّمِ # عَلىَ محَـمَّدٍ شَفِيْـعِ اْلأُمَـمِ

وَاْلآلِ وِاجْعَلِ اْلأَنَامَ مُسْرِعِيْن # بِالْوَاحِـدِيَّةِ لِرَبِّ اْلعَـالَمِيْن

يَآرَبَّنَا اغْفِرْ يَسِّرِافْتَحْ وَاهْـدِنَا # قَـرِّبْ وَأَلِّفْ بَيْـنَنَا يَارَبَّنَـا

Yaa robbanalloohumma sholli sallimi ” ‘alaa muhammadin syafii’il umami, wal-aali waj-‘alil anaama musri’iin ” bil-waahidiyyati lirobbil-‘aalamiin yaa robbanagh-fir yassair iftah wahdinaa ” qorrib wa-allif bainanaa yaa robbanaa… (3X)

Artinya: Yaa Tuhan kami Yaa Alloh, limpahkanlah Sholawat dan Salam atas Kanjeng Nabi Muhammad pemberi Syafa’at ummat dan atas keluarga Beliau, dan jadikanlah umat manusia cepat-cepat lari, lari kembali mengabdikan diri dan sadar kepada Tuhan Semesta alam, Yaa Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, permudahkanlah segala urusan kami, bukalah hati dan jalan kami, dan tunjukilah kami , pereratlah persaudaraan dan persatuan diantara kami, Yaa Tuhan kami.

أَللّهُمَّ بَارِكْ فِيْمَا خَـلَقْتَ وَهـذِهِ اْلبَلْـدَةْ يَآأَلله، وَفىِ هذِهِ اْلمجُاَهَدَةْ يَآأَللهْ

Alloohumma baarik fiimaa kholaqta wahaadzihil baldah yaa alloh, wa fii haadzihil mujaahadah yaa alloh … (7x)

Artinya : Yaa Alloh limpahkanlah berkah didalam segala makhluq yang engkau ciptakan, dan didalam negri ini Yaa Alloh, dan didalam mujahadah ini Yaa Alloh

ISTIGHROOQ !

“Diam tidak membaca apa-apa, segenap perhatian lahir bathin, fikiran dan perasaan dipusatkan hanya kepada ALLOH! Tidak ada selain ALLOH”.

ALFAATIHAH ! (1x)

“Membaca surat al-fatihah 1 kali Kemudian berdo’a seperti di bawah ini dianjurkan mengangkat kedua tangan (berdoa)”;

بِسْـمِ اللهِ الرَّحمْنِ الرّحِيْمِ أللّهُمَّ بِحَقِّ إسْمِكَ اْلأَعْظَمْ، وَبِجَاهِ سَـيِّدِنَا محمّدٍ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وَبِبَرَكَةِ غَوْثِ هَذَاالزَّمَانِ وَأَعْوَانِهِ وَسَآئِرِ أَوْلِيَآئِكَ يَآأَلله، يَآألله، يَآألله رَضِيَ اللهُ تَعَلَى عَنْهُمْ

Bismillaahir rohmaanir rohiim, ( alloohumma bihaqqismikal a’dhom wabijaahi sayyidinaa muhammadin shollallohu ‘alaihi wasallam wabibarakati ghoutsi hadzaz-zamaan wa a’waanihi wa saairi auliyaaika yaa alloh, yaa alloh, yaa alloh, rodliyalloohu ta’aala’anhum …. (3x)

Artinya: Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ( Yaa Alloh, dengan hak kebesaran Asma-MU, dan dengan kemuliaan serta keagungan Kanjeng Nabi Mahammad Sollallohu ‘Alaihi WaSallam, dan dengan Barokahnya Ghoutsu Hadhaz Zaman wa A’wanihi serta segenap Auliya’ Kekasih-MU Yaa Alloh, Yaa Alloh Rodiyallohu Ta’ala Anhum.

بَلِّغْ جَمِيْعَ اْلعَالَمِيْنَ نِدَآءَنَا هَذَا وَاجْعَلْ فِيْهِ تَأْثِيْرًا بَلِيْغاً

Balligh jamii’al ‘alamiin nidaa-anaa haadzaa waj’al fiihi taktsiirom-baliighoo … (3X)

Artinya : Sampaikanlah seruan kami ini kepada jami’al Alamin dan letakkanlah kesan yang sangat mendalam

فَإِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَبِاْلإِجَابَةِ جَدِيْرٌ

Fainnaka ‘alaa kulli syai-ingqodiir wabil ijabati jadiir … (3X)

Artinya : Maka sesungguhnya engkau Maha Kuasa berbuat segala sesuatu dan Maha Ahli memberi ijabah.

فَفِـرُّوْآإِلَىاللهِ

FAFIRRUU ILALLOOH  (7x)

Artinya : Larilah kembali kepada Alloh.

وَقُلْ جَآءَ اْلحَقُّ وَزَهَقَ اْلبَاطِلْط إِنَّ اْلبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقاً

Waqul jaa-alhaqquwazahaqol baathil innal baathila kaana zahuuqoo …. (3x)

Artinya : Dan katakanlah (wahai Muhammad) perkara yang hak telah datang dan musnahlah perkara yang batal, sesungguhnya perkara yang batal itu pasti musnah.

Al-Fatihah !

“Membaca surat Al-Fatihah 1x.”

Keterangan tambahan:

“FAFIRRUU ILALLOH dan WAQUL JAA-ALHAQQU” dibaca oleh imam dan ma’mum secara bersamaan. Maknanya : “Larilah kembali kepada Alloh Dan semoga akhlak batal yang rusak dan merusakkan segera diganti oleh Alloh dengan akhlaq yang baik dan yang menguntungkan”.

Kedua hal tersebut ditujukan kepada seluruh makhluk hidup, baik itu manusia, jin, dan seluruh dunia, terutama kepada diri pribadi si pembaca itu sendiri.

Baca Juga:

Sholawat Nariyah

Keutamaan Sholawat Wahidiyah Dan Cara Mengamalkannya

Keutamaan Sholawat Wahidiyah Dan Cara Mengamalkannya

Bagi seseorang yang mengamalkan sholawat ini dan pada umumnya orang-orang yang beriman, selain memperhatikan anjuran-anjuran yang sudah ditentukan para tokoh ulama, disamping itu juga penting untuk menyadarkan diri bahwa membaca sholawat kepada Nabi SAW merupakan kewajiban dan keharusan budi nurani tiap-tiap kaum mukminin dan muslimin.

Hal tersebut dikarenakan, pertama yaitu kita memang diperintahkan membaca sholawat kepada Nabi SAW seperti yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an sebagai berikut:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS.Al-Ahzab : 56)

Kedua, kaum mukminin dan muslimin semua memang berhutang budi kepada Rasulullah SAW yang telah mengajarkan banyak hal tentang agama Islam dan tidak terhitung banyak serta besarnya, dhohiron wa batinan syar’an wa haqiqotan.

Dan untuk faedah dalam membaca sholawat kembali kepada yang membacanya, juga keluarganya, masyarakatnya dan bahkan makhluk-makhluk lain juga ikut merasakan manfaat serta barokah dalam bacaan sholawat tersebut, baik untuk kepentingan dunia maupun akhirat.

Sudah banyak dalil atau hadist Nabi SAW yang menjelaskan tentang fadilah keutamaan dan manfaat membaca sholawat, dan juga hadist yang member peringatan atau ancaman terhadap mereka yang kurang perhatian terhadap bacaan sholawat.

Seperti dalam salah satu contoh hadist sebagai berikut :

“ Barang siapa membaca shalawat kepadaku satu kali, maka Allah membalas shalawat kepadanya sepuluh kali, dan barang siapa membaca shalawat kepadaku sepuluh kali maka Allah membalas shalawat kepadanya seratus kali dan barang siapa membaca shalawat kepadaku seratus kali, maka Allah menulis pada diantara kedua matanya “ bebas dari munafik dan bebas dari neraka” dan Allah menempatkannya besok pada hari kiamat bersama-sama para syuhada” ( HR Thobroni dari Anas Bin Malik )

Dan juga hadist yang memberi kecaman terhadap bacaan sholawat seperti berikut ini :

“ Barangsiapa mendengar aku disebut didekatnya dan tidak membaca shalawat kepadaku , maka dia itulah sebakhil-bakhilnya manusia “ (HR Ibnu Abi A’shim dari Abu Dzarrin Al Ghifari)

Baca Juga:

Sholawat Gusdur

Keutamaan 

Dan berikut inilah beberapa keutamaan dalam sholawat wahidiyah:

  1. Memperbanyak berdepe-depe taqorrub mendekatkan diri, bertaubat mohon ampunan kepada Alloh SWT.
  2. Memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi SAW.
  3. Memperbanyak tasyafu’an, memohon syafa’at kepada Rosululloh SAW.
  4. Memohon bantuan (moril), memohon do’a restu, memohon barokah, karomah, nadhroh Ghoutsu Hadzaz Zaman dan para Auliya’ kekasih Alloh SWT Rodhiyalloohu Ta’ala Anhum, agar beliau-beliau berkenan membantu permohonan kita kepada Alloh SWT.

Dalam beberapa sumber, keempat hal di atas juga bisa disebut sebagai kegiatan jalan pintas untuk menunjang berhasilnya operasi mental membersihkan dan menjernihkan hati, atau singkatnya untuk memperoleh kejernihan hati untuk menuju sadar ma’rifat kepada Allah SWT.

Karena sholawat ini sendiri memang dikhususkan untuk menjernihkan hati dan ma’rifat sadar kepada Allah wa Rosuulihi SAW.

Cara Mengamalkan 

Menurut cara-cara yang telah dituntunkan secara umum dalam mengamalkan sholawat ini disebut dengan Mujahadah Wahidiyah atau disingkat jadi Mujahadah (bersungguh-sungguh).

Mengamalkan sholawat ini dengan cara bermujahadah insyaAllah sudah tercakup keempat keutamaan yang sudah disebutkan di atas.

Banyak yang sudah membenarkan tentang kenyataan dalam mempraktekkannya, memperoleh banyak manfaat seperti kejernihan hati, ketenangan batin dan ketentraman jiwa.

Sehingga membuat hati menjadi lebih banyak dalam mengingat Allah SWT, dan lebih banyak dzikrulloh disamping ingat kepada Rosulullah SAW sebagai pemimpin dan panutan kita semua.

Sholawat ini dikaruniai dengan banyak sekali manfaat dan kegunaan untuk segala macam kepentingan dunia dan akhiran, kebutuhan jasmani dan rohani, dan bahkan kepentingan yang bersifat materil maupun spiritual.

Akan tetapi jangan sampai disalahgunakan. Artinya jangan sampai bermujahadah hanya karena di dorong oleh kepentingan-kepentingan tersebut, melainkan akan lebih baik jika dilakukan karena semata-mata diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT dengan ikhlas Lillah-tanpa pamrih dan dijiwai sadar Billah- “Laa Haula Walaa Quwwata Ilaa Billah”. Demikianlah unanat Mbah Yai Mu’allif QS wa RA pemberi ijazah sholawat ini.

Siapa saja yang bersungguh-sungguh dalam mujahadahnya pasti akan diberi kemudahan dan kemampuan oleh Allah SWT. Seperti yang dijelaskan dalam Firman Allah SWT QS.Al-Ankabut:69 yang artinya :

“‘Dan mereka orang-orang yang bersungguh-sungguh di dalam menuju kepada KAMI, sungguh mereka akan KAMI tunjukkan kepada berbagai jalan KAMI. Dan sesungguhnya Alloh benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik” (29 – Al-Ankabut : 69).

“Jaahadu bersungguh-sungguh, di dalam Wahidiyah disebut mujahadah”.

Penutup

Demikianlah sedikit pembahasan tentang sholawat wahidiyah, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian pada artikel di atas.

Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top