Mengenal beberapa alat musik Maluku & Maluku utara yang khas nan eksotis, disertai gambar serta penjelasan singkat dan jelas.
Contents
- 1 Sekilas Tentang Maluku
- 2 Alat Musik Maluku
- 3 Arababu
- 4 Tifa Totobuang
- 5 Gong Totobuang
- 6 Alat Musik Maluku Hawaiian / Ukulele
- 7 Idiokordo
- 8 Jukulele
- 9 Rumba
- 10 Floit atau Suling Melintang
- 11 Suling Paruh
- 12 Alat Musik Maluku Gong Sedang
- 13 Alat Musik Maluku Rebana
- 14 Alat Musik Maluku Bambu Hitada
- 15 Alat Musik Maluku Cikir
- 16 Alat Musik Maluku Fu/Tahuri
- 17 Leko Boko/Bijol
- 18 Alat Musik Maluku Yangere
- 19 Penutup
Sekilas Tentang Maluku
Maluku adalah provinsi di Indonesia yang meliputi daerah selatan Kepulauan Maluku dan berbatasan dengan Laut Seram di bagian utara.
Maluku juga dikenal sebagai daerah bagian Timur Indonesia yang kaya oleh keseniannya yang khas dan sangat menarik.
Oleh karena itu, tidak heran jika alat musik tradisionalnya selalu disukai oleh wisatawan yang berkunjung ke Maluku.
Kesenian musik yang dimiliki Provinsi Maluku ini juga sangat beragam yang mudah kita temukan ketika berkunjung.
Pada umumnya, masyarakat Maluku adalah penduduk asli Ambon yang tumbuh dan tinggal di ibu kota Maluku.
Tradisi yang bisa ditelusuri dari Maluku ini ada banyak sekali. Mulai dari kesenian tari, acara adat, sampai yang akan kita bahas ini yaitu alat-alat musik yang khas dari Maluku.
Dalam artikel ini kita akan mengupas alat-alat musik apa saja yang khas dan telah bersinonim dengan Maluku.
Alat Musik Maluku
Menurut beberapa sumber yang valid. Jumlah alat musik di Maluku ini beragam sekali, akan tetapi jika dilihat secara umum dan penggunaannya, alat musik di Maluku ini diantaranya:
- Arababu
- Tifa Totobuang
- Gong Totobuang
- Hawaiian/Ukulele
- Idiokordo
- Jukulele
- Rumba
- Floit/Suling Melintang
- Suling Paruh
- Gong Sedang
- Rebana
- Bambu Hitada
- Cikir
- Fu/Tahuri
- Leko Boko/Bijol
- Yangere.
Mari kita bahas satu persatu!
Arababu
Alat musik Maluku yang satu ini bentuknya sekilas mirip rebab. Alat ini merupakan alat musik jenis gesek seperti biola.
Bentuk alat musik ini seperti gabungan alat musik rebab yang berasal dari Jawa Barat, namun ukurannya terlihat lebih sederhana dan sedikit lebih kecil.
Jika Rebab memiliki 2 senar, alat musik arababu juga menjadi alat musik melodis dan hanya memiliki 1 senar saja.
Selain itu, alat musik ini juga memiliki batang pegang yang berasal dari bambu dan tabung resonansi terbuat dari setengah bagian tempurung kelapa.
Akan tetapi, untuk suara alat musik Maluku ini jua tidak kalah bagusnya dengan suara yang dihasilkan oleh Rebab.
Umumnya, alat musik Arababu ini dimainkan dengan kelompok secara bersamaan dengan alat musik khas Maluku Utara Lainnya.
Berikut ini video cara memainkan alat musik Maluku Arababu:
Arababu ini bernuansa Melayu-Arab yang kental dengan sajian musik Maluku Utara. biasnya lagu tersebut berkisah tentang kehidupan sehari-hari, doa, atau berbagai mantra untuk pengobatan.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, arababu kini telah mengalami banyak modifikasi.
Sebagian musisi arababu tetap mempertahankan bentuk asli alat musik cantik ini. Tetapi sebagian lainnya menambahkan pengeras suara agar instrumen ini bisa dimainkan dengan sentuhan modern.
Baca juga: Alat Musik Bali
Tifa Totobuang
Kebanyakan orang awam mengira bahwa Tifa Totobuang ini merupakan satu jenis alat musik. Akan tetapi, Tifa Totobuang ini sebetulnya berasal dari dua jenis alat musik khas Maluku, yaitu Tifa dan Totobuang.
Tifa merupakan sejenis alat musik pukul yang mirip gendang dan memiliki selaput pukul yang terbuat dari kulit. Alat musik dari Maluku ini hampir mirip dengan Tifa yang berasal dari Papua.
Alat musik Tifa ini memang sudah menjadi alat musik yang khas dari Indonesia bagian Timur dan sering ditemukan di wilayah Maluku dan Papua.
Yang membedakan dengan Tifa Papua yaitu terletak pada ukuran dan ukiran pada bagian luar, Tifa Totobuang Maluku ukurannya lebih besar dan tidak ada ukiran-ukiran khas Papua pada bagian luarnya.
Tifa juga mempunyai beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, dan suara yang dihasilkan, seperti:
- Tifa Jekir
- Tifa Dasar
- Tifa Potong
- Tifa Jekir Potong, dan
- Tifa Bas.
Sedangkan Totobuang yaitu alat musik melodis yang bernada yang berbentuk layaknya gong yang berukuran lebih kecil dan tersusun berurutan sesuai ukuran nada yang berbeda.
Nah, kedua alat ini selalu dimainkan dalam satu harmonisasi bersama. Makanya kolaborasi dua alat musik ini dinamakan Tifa Totobuang.
Berikut video cara memainkan alat musik totobuang:
Gong Totobuang
Seperti namanya, alat musik satu ini mirip Gong yang ada di Jawa, perbedaannya adalah Gong Totoboang kebanyakan ukurannya relatif lebih kecil.
Fyi nih ya Totoboang sendiri itu diambil dari kata tetabuhan yang dalam terminologi jawa itu berarti bermain gamelan.
Sama halnya dengan gamelan, Gong Totoboang ini dimainkan bersamaan Tifa atau dikenal dengan sebutan Tifa Totoboang yaitu sebuah alat musik gendang asli Maluku.
Gong Totoboang ini pada umumnya dimainkan dalam satu set gong yang berjumlah 12 sampai 14 buah.
Gong Totoboang sendiri terbuat dari kuningan yang berbentuk cekungan, cara memainkan alat ini adalah dengan cara dipukul menggunakan pemukul kayu yang dilapisi kain atau karet pada bagian ujungnya.
Alat Musik Maluku Hawaiian / Ukulele
Alat musik Maluku berikutnya yaitu Hawaiian, alat musik ini termasuk ke dalam kategori alat musik petik karena cara memainkannya yaitu dengan cara dipetik pada dawainya atau senarnya.
Bentuk alat musik ini hampir sama dengan gitar listrik, karena Hawaiian bertransformasi menjadi lebih modern yaitu alat ini harus menggunakan listrik ketika akan dimainkan.
Berbeda dengan kebanyakan ukulele lain yang hanya terbuat kayu dan tembaga.
Fyi, terdapat 8 buah senar atau dawai di Alat musik Hawaiian ini.
Idiokordo
Nama lain dari alat musik ini yaitu Tatabuhan. Sekilas, alat musik Idiokordo ini hampir sama dengan salah satu alat musik Jawa, yaitu siter yang cara memainkannya pun juga sama-sama dipetik pada dawainya.
Alat musik Instrumen petik asal Maluku ini mempunyai 4 senar. Bahan dasar alat musik ini adalah kayu yang dibentuk sedemikian rupa, lalu dibalut dengan ukiran-ukiran untuk menambah kesan estetik pada alat musik ini.
Pada umumnya alat musik yang satu ini dimainkan pada acara-acara upacara adat, tetapi ada juga yang memainkan sendiri sebagai hiburan.
Baca juga: Alat Musik Betawi
Jukulele
Jukulele atau ‘juk’ merupakan jenis alat musik Maluku yang terbuat dari kulit binatang. Alat musik ini termasuk alat musik petik jenis lut, memiliki dawai 4 dengan stem nada 5, 1, 3, 6 atau sol, do, mi, la.
Akan tetapi Jukulele ini termasuk salah satu alat musik non tradisional Maluku. Akan tetapi instrumen ini diimpor semenjak abad ke 15M dari bangsa Portugis. Namun hingga sekarang alat ini sudah menjadi bagian dari kebudayaan alat musik Maluku.
Dahulu alat musik ini terbuat dari kayu, namun banyak dari penduduk lokal yang memodifikasi di bagian ruang resonansi-nya menjadi memakai batok kelapa.
Jukulele kebanyakan digunakan sebagai pengiring musik Hawaiian, keroncong, dll.
Rumba
Rumba merupakan alat musik jenis ritmis yang termasuk kategori alat musik instrumen perkusi, tentunya sangat cocok untuk pengiring alat musik lain ketika dimainkan secara bersamaan.
Alat musik Rumba sekilas hampir mirip dengan Marakas, dan alat musik ini dipercaya bukan berasal dari Maluku.
Alat musik ini berasal dari Cuba yang kemungkinan dibawa ke Ambon oleh para pedagang dari Spanyol atau Portugis.
Rumba terbuat dari tiga bahan utama, yaitu:
- Pada bagian kepala yang berbentuk bulat itu terbuat dari batok kelapa
- Pada bagian dalamnya diisi pasir kasar atau kerikil
- Pada bagian pegangannya terbuat dari kayu yang berbentuk silinder.
Alat musik Maluku ini dimainkan dengan cara digoyang-goyangkan atau menggoncangkan mengikuti irama musik.
Baca juga: Alat Musik Jawa Tengah
Floit atau Suling Melintang
Alat yang satu ini di Maluku dikenal dengan sebutan Floit
Suling Melintang atau orang Maluku sering menyebutnya Floit merupakan alat musik Maluku yang terinspirasi dari musik barat.
Menurut keyakinan orang Maluku, suling Melintang ini diperkenalkan oleh bangsa portugis dan belanda yang kemudian banyak digemari oleh masyarakat tradisional.
Pada umumnya Instrumen yang satu ini biasa dimainkan lebih dari 30 orang dalam bentuk akord suara 1,2,3,4.
Cara memainkannya juga mirip dengan musik Barat, yaitu di tiup karena suling ini mempunyai suara sopran, alto, tenor, dan bass.
Suling ini memang merupakan alat musik impor yang mendapat pengaruh dari bangsa Portugis dan Belanda, serta sangat digemari oleh masyarakat lokal.
Bahan dasar alat musik yang satu ini tidak lain tidak bukan yaitu dari bahan dahar bambu.
Yang unik dari suling ini yaitu pada bagian ujungnya ditutup dengan kayu yang membuat bentuknya unik, suling ini memiliki 6 lubang nada serta satu lubang tiup.
Nah alat musik ini sering dimainkan ketika ada acara adat seperti penyambutan tamu, pengiring orkes atau pengiring lagu di gereja.
Alat ini juga tentunya bisa kita padukan dengan berbagai alat musik lainnya, baik alat musik tradisional atau modern.
Suling Paruh
Alat musik berikutnya yaitu Suling paruh. Alat musik ini sama seperti suling lainnya yang terbuat dari seruas bambu.
Akan tetapi ada yang unik lho gays dari suling ini yaitu salah satu ujungnya disumbat kayu dengan irisan miring berbentuk seperti paruh,
Nah ujung yang disumbat itu sekaligus berfungsi sebagai tempat untuk kita meniup suling tersebut.
Pada bagian sisi depan suling ini ada 7 lubang nada, dan di sisi belakang terdapat satu lubang sebagai lubang jari.
Ritme Suling Paruh ini termasuk sangat rumit, tetapi kerumitan pola ritme tersebut justru memberikan bunyi yang sangat khas dan berbeda dengan alat musik lainnya.
Suling paruh biasa digunakan untuk mengiringi musik Sawat.
Alat Musik Maluku Gong Sedang
Gong sedang termasuk ke dalam jenis gong. Gong ini berasal dari kebudayaan Cina yang akhirnya menjadi bagian dari tradisi orang Maluku.
Gong ini terbuat dari bahan dasar kuningan yang kemudian dihias dengan ciri khas ukiran dua ekor naga. Hal ini yang menunjukkan berapa besar kekuatan pengaruh dari budaya Cina.
Dari beberapa alat musik Maluku yang kita sebutkan di atas bisa dikatakan bahwa para leluhur orang Maluku secara arif tidak menutup diri terhadap pengaruh budaya dari luar.
Sejarah mencatat, pada mulanya fungsi dari gong ini bukan sebagai alat musik melainkan sbb:
- Gong biasanya digunakan sebagai alat barter cengkeh dan pala
- Sebagai cenderamata yang diberikan para pedagang Jawa kepada raja-raja Maluku
- Alat komunikasi
- Serta mahar dan harta kekayaan.
Sebagai alat musik, gong juga dipakai untuk mengiringi berbagai macam kesenian tradisional Maluku, seperti tari Cakalele.
Setiap tabuhan gong juga dianggap mempunyai makna filosofis tersendiri bagi masyarakat lokal.
Alat Musik Maluku Rebana
Hampir semua orang mengetahui Alat musik yang satu ini, rebana ini terbuat dari bahan dasar kayu, kulit hewan, dan rotan.
Golongan sufisme yang berkembang di abad ke-9 M meyakini bahwa musik mempunyai daya tarik tersendiri sebagai proses penyatuan antara manusia dengan Tuhan.
Nah, salah satu alat yang selalu dipakai oleh kaum Sufi yaitu rebana atau terbang.
Rebana masuk dan berkembang di daerah Maluku pada abad 14 M, bersamaan dengan persebarannya agama Islam di Maluku.
Perkembangan rebana pun disesuaikan dengan kondisi alam di masyarakat setempat. Rebana juga bisa kita dikolaborasikan dengan alat musik tradisional lain dalam irama musik tarian Sawat, seperti suling, gong, dan tifa.
Alat Musik Maluku Bambu Hitada
Bambu Hitada dikenal sebagai salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Maluku Utara.
Alat musik ini kebanyakan dimainkan secara berkelompok bersamaan dengan alat musik khas Maluku Utara lainnya.
Pada umumnya Masyarakat Halmahera-lah yang paling sering memainkan alat musik yang satu ini.
Menurut sejarah, Bambu Hitada ini tercipta dari kebiasaan masyarakat Maluku Utara yang pada zaman nenek moyang mereka masih hidup berdampingan dengan alam.
Kemudian, mereka menciptakan sebuah alat musik yang dibuat dari bahan dasar bambu untuk digunakan sebagai hiburan.
Pada zaman dahulu, selain sebagai hiburan alat musik ini juga dipakai masyarakat untuk berkomunikasi atau mendekatkan diri dengan Tuhan.
Akan tetapi di zaman modern seperti sekarang, kebiasaan tersebut sudah tak dilakukan, karena masyarakat telah menganggap bahwa hal tersebut hanyalah kebiasaan orang primitif di masa lalu.
Untuk memainkannyapun sangat sederhana dan unik. Cara memainkannya bisa dengan cara berkelompok, kemudian menghentakkan bambu secara bergantian dengan anggota kelompok yang lain.
Berikut video cara memainkan alat musik bambu Hitada:
Agar lebih stabil dan tidak merusak lantai, alas tempat hentakan bambu harus dilapisi lembaran karung goni.
Alat Musik Maluku Cikir
Cikir adalah salah satu alat musik tradisional Maluku Utara. Sederhana, alat musik ini hanya terbuat dari batok kelapa yang kemudian di masukan biji-bijian.
Alat musik juga sangat identik dengan Marakas yaitu alat musik dari Amerika Latin. Bahkan tak cuma bentuknya, cara memainkannya pun sama digoyangkan.
Cikir ini sering dimainkan untuk mengiringi alat musik lain, seperti kesenian musik lainnya dari Maluku Bambu Hitada.
Yang menarik yaitu ketika para pemain cikir memainkan alat musik ini, biasanya mereka akan melakukan gerakan-gerakan tarian untuk menghidupkan suasana.
Alat Musik Maluku Fu/Tahuri
Fu/Tahuri adalah alat musik yang terbuat dari kerang. Biasanya kerang terbaik untuk alat musik tiup ini adalah kerang triton (triton shell).
Lubang untuk meniup alat ini ada di bagian tengah kerang yang dilubangi. Cara meniupnya sama saja dengan alat tiup lain.
Bagi penduduk setempat tahuri ini selain sebagai alat musik, juga berfungsi untuk hal lain seperti:
- Alat komunikasi untuk mengumpulkan masyarakat
- Adanya tanda bahaya
- Ada orang meninggal
- Untuk upacara adat
- Untuk memanggil leluhur
- Memanggil angin saat berlayar.
Sebagai alat musik, Tahuri disajikan dengan cara memadukan beberapa kerang sekaligus dengan nada yang berbeda-beda yang kemudian akan menghasilkan bunyi seperti angklung.
Permainan alat musik khas Ambon ini sampai sekarang masih digunakan hampir di semua upacara adat di Maluku.
Nah makanya, Tahuri ini bukan hanya mempunyai nilai seni musik, tetapi juga mengandung kesakralan yang sangat mendalam untuk masyarakat Maluku.
Leko Boko/Bijol
Alat musik ini memang sudah termasuk alat musik yang berasal dari Maluku, akan tetapu selain dari Maluku Utara, Leko Boko atau Bijol ini juga tercatat sebagai alat musik khas Nusa Tenggara Timur.
Bentuk alat musik ini seperti gitar. Cara memainkannya pun juga sama-sama dipetik.
Leko Boko/Bijol mempunyai bagian ruang resonansi yang terbuat dari labu hutan dan kayu sebagai tempat dawainya.
Bijol ini hanya memiliki 4 Dawai. Dawainya yang berjumlah 4 itu terbuat dari usus kuskus.
Leko Boko mempunyai jumlah dawai yang sama seperti Heo, yaitu berjumlah 4 dawai, setiap dawai ini mempunyai makna tersendiri sebagai berikut :
- Dawai 1 (Paling Bawah) Tain Mone, Artinya Tali Laki-Laki
- Dawai 2 Tain Ana, Artinya Tali Anak (Kecil)
- Dawai 3 Tain Feto, Artinya Tali Perempuan
- Dawai 4 Tain Ena, Artinya Tali Induk
Pada umumnya alat musik ini biasanya digunakan untuk acara-acara adat, tetapi ada juga yang memainkannya hanya sekedar untuk hiburan pribadi.
Di beberapa daerah tertentu seperti di NTT, Bijol ini dimainkan dengan dipadukan dengan beberapa alat musik lain seperti Heo (salah satu alat musik tradisional NTT).
Sedangkan Di Maluku Utara sendiri, Bijol juga sering dipadukan dan dimainkan pada pertunjukan Bambu Hitada.
Alat Musik Maluku Yangere
Yangere. Alat musik ini dinamakan demikian karena peralatan musik ini terbuat dari kayu yangere.
Yangere adalah alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Halmahera, sebuah daerah yang masih merupakan bagian dari Provinsi Maluku Utara.
Alat musilk Yangere ini terdiri dari kasste (bass) dan jup (gitar kecil).
Konon sejarahnya musik yangere ini hanya dimainkan oleh para muda-mudi desa setelah selesai mengerjakan suatu pekerjaan, seperti:
- Membangun rumah
- Panen tani
- Dan acara-acara tertentu seperti tahun baru.
Nah, seiring berkembangnya zaman, alat musik ini kemudian dimodifikasi menjadi instrumen yang bisa dipentaskan di berbagai acara, baik acara seremonial maupun acara ritual.
Vibes suara alat musik ini sangat kental dengan nuansa perkampungan, seperti suara lembah dan gunung.
Fyi Musik ini juga dikenal sebagai musik country dari Halmahera.
***
Penutup
Mengetahui alat musik tradisional Indonesia sangatlah penting, dengan kita mengetahui berbagai alat musik ini maka akan menjadi bukti bahwa kita cinta akan ragam Budaya Indonesia.
Terlebih jika kita bisa memainkannya, maka kita akan ikut turut langsung dalam menjaga serta melestarikannya.
Setelah mendapatkan berbagai informasi di atas tentang alat musik maluku, semoga bisa menambah wawasan dan menambah kecintaan kita terhadap Negara Indonesia tercinta.
Terimakasih.