Kunci dalam belajar bahasa asing adalah praktek. Tidak terkecuali Bahasa Arab. Maka, jika kamu ingin mempelajari Bahasa al-Quran ini, cobalah untuk mempelajari percakapan Bahasa Arab.
Karena memang, kunci sukses dalam berbahasa adalah ‘practice’ alias praktek. Dan inilah yang banyak dilupakan oleh orang-orang.
Sebanyak apapun mufradat atau kosa kata bahasa asing yang kamu miliki, maka tidak akan berdampak apapun sampai kamu mempraktekkannya.
Dan saat ini, ada banyak orang yang ‘bisa’ berbahasa asing, tapi karena jarang dipraktekkan, kosa kata itu akhirnya memudar dan hilang.
Nah, bagi kamu yang saat ini sedang ‘ingin’ belajar Bahasa Arab, yuk simak berbagai percakapan Bahasa Arab berikut. Jangan lupa dipahami dan dipraktekkan ya.
Contents
Percakapan Bahasa Arab: Perkenalan
Percakapan Bahasa Arab yang pertama adalah perkenalan. Di mana-mana, pembelajaran bahasa pasti akan diawali dengan pembahasan tentang perkenalan. Ia kan?
Bagaimana sih cara berkenalan dengan menggunakan Bahasa Arab? Kamu tentu pernah bertanya-tanya tentang hal ini. Dan kali ini, kita akan mencoba membahasnya ya.
Berikut adalah percakapan Bahasa Arab yang dilakukan oleh dua orang. Anggap saja tokoh di bawah ini adalah kamu dengan teman kamu.
Nah, dalam berkernalan, biasanya ada beberapa komponen yang dibahas. Seperti salam, kemudian menanyakan nama, tempat tinggal, menanyakan sekolah, umur, dan lain sebagainya.
Perkenalan Antara Mukhlis dan Khobir.
مخلص ׃ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
Mukhlis: Assalamualaikum (Mukhliss: Assalȃmu’alaikum)
خبير ׃ وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمْ
Khabir: Waalaikumussalam. (Khabir: Wa’alaikumussalam)
مخلص : إِسْمِيْ مخلص ، مَا إِسْمُكَ
MUkhlis: Nama saya Muklis, nama kamu siapa? (Mukhlis: Ismī Mukhlish. Mȃ ismuka?)
خبير: إِسْمِيْ خبير
Khobir: Nama saya Khabir. (Khabir: Ismī Khabīr)
مخلص : كَيْفَ حَالُكَ
Mukhlis: Bagaimana kabarmu? (Mukhlish: Kaifa ḥȃluk?)
خبير: بِخَيْرٍ، وَالْحَمْدُ لِلَّه. وَكَيْفَ حَالُكَ، أَنْتَ؟
Khobir: Baik, Alhamdulillah. Kamu sendiri bagaimana? (Khabir: Bi khair, wa alḥamdulillȃh. wa kaifa ḥȃl, anta?)
مخلص : بِخَيْرٍ، وَالْحَمْدُ لِلَّه
Mukhlis: Baik, Alhamdulillah. (Mukhlis: Bikhair, wa al-ḥamdulillȃh)
خبير: مِنْ أَيْنَ أَنْتَ؟
Khabir: Dari mana kamu berasal? (Khabir: Min aina anta?)
مخلص : أَنَا مِنْ إِنْدَونِيْسِيَا
Mukhlis: Aku berasal dari Indonesia. (mukhlish: Anȃ min indonisi)
خبير: هَلْ أَنْتَ إِنْدَوْنِيْسِيّ
Khabir: Apakah kamu dari kebangsaan Indonesia? (Khabir: Hal anta Indonisiyya?)
مخلص : نَعَمْ، أَنَا إِنْدَوْنِيْسِيّ. وَمَا جِنْسِيَّتُكَ أَنْتَ؟
Mukhlis: Betul atau ia. Saya mempunyai kebangsaan Indonesia. Kamu dari kebangsaan mana? Atau kamu berkebangsaan apa? (Mukhlish: Na’am, ana Indonisiyya. Wa mȃ jinsiyyatuka anta?)
خبير: أَنَا تُرْكِيٌّ، أَنَا مِنْ تُرْكِيا
Khabir: Aku mempunyai kebangsaan Turki. Dan saya dari Turki (Khabir: Anȃ Turkiyyi, anȃ min Turki)
مخلص : أَهْلًا وَسَهْلًا
Mukhlis: Selamat datang. (Mukhlish: Ahlan wa sahlan)
خبير : أَهْلًا وَسَهْلًا ايضا
Khabir: Selamat datang juga. (Khabir: Ahlan wa sahlan).
Baca juga: |
Percakapan Antara Aminah dan Khadijah
Kenapa harus dibuatkan contoh percakapan Bahasa Arab antara laki-laki dengan laki-laki atau wanita dengan wanita?
Sederhananya, karena terdapat yang namanya kata ganti. Yang di dalam bahasa Arab disebut dengan Shamir atau kata ganti.
Di mana, kata ganti antara kamu satu orang laki-laki, akan berbeda dengan kamu dua orang atau lebih laki-laki, dan lain sebagainya. Dan inilah yang menjadikan Bahasa Arab makin keren.
امينة ׃ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
خَدِيْجَة ׃ وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمْ
امينة: إِسْمِيْ امينة ، مَا إِسْمُكِ ؟
خَدِيْجَة : إِسْمِيْ خَدِيْجَة
امينة: كَيْفَ حَالُكِ
خَدِيْجَة : بِخَيْرٍ، وَالْحَمْدُ لِلَّه. وَكَيْفَ حَالُكِ، أَنْتِ
امينة: بِخَيْرٍ، وَالْحَمْدُ لِلَّه
خَدِيْجَة : مِنْ أَيْنَ أَنْتِ
امينة: أَنَا مِنْ إِنْدَونِيْسِيَا
خَدِيْجَة : هَلْ أَنْتِ إِنْدَوْنِيْسِيَّة؟
امينة: نَعَمْ، أَنَا إِنْدَوْنِيْسِيَّة. وَمَا جِنْسِيَّتُكِ أَنْتِ
خَدِيْجَة: أَنَا تُرْكِيَّة، أَنَا مِنْ تُرْكِيا
امينة: أَهْلًا وَسَهْلًا
خَدِيْجَة: أَهْلًا وَسَهْلًا
Khadijah: Walaikumussalam (Wa’alaikumussalȃm)
Aminah: Nama saya Aminah, nama kamu siapa? (Ismī Amīnah, mȃ ismuki?)
Khadijah : Nama saya Khadijah.
Aminah : Bagaimana kabar kamu? (Kaifa hȃluki?)
Khadijah : Baik Alhamdulillah. Kamu sendiri bagaimana? (Bikhair, Alhamdulillah. Wa kaifa ḥȃluki anti?)
Aminah: Alhamdulillah, baik. (Bikhari wa al-ḥamdulillȃh).
Khadijah: Dari mana asal kamu? (Min aina anti?)
Aminah: Saya dari Indonesia. (Anȃ min Indonisi)
Khadijah: Apakah kamu dari kebangsaan Indonesia? (Hal anti Indonisiyya?)
Aminah: ya, saya dari kebangsaan Indonesia. Dan kamu sendiri bagaimana? (Na’am, anȃ indonisiyya, wa mȃ jinsiyyatuki?)
Khadijah: Aku mempunyai kebangsaan Turki. Dan saya dari Turki ( Anȃ Turkiyyi, anȃ min Turki.
Dari percakapan Bahasa Arab di atas, kamu akan menemukan penggunaan dhamir di bagian akhir kata. Seperti ada yang menggunakan ka, dan ki.
Misalnya adalah ketika menanyakan kabar. Jika menanyakan kabar kepada laki-laki, maka kamu bisa menggunakan kaifa ḥȃluka?
Di belakangnya menggunakan ka. Sementara ketika perempuan, maka bagian belakangnya menggunakan ki. Maka akan menjadi kaifa ḥȃluki?
Baca juga: |
Percakapan Bahasa Arab Tentang Keluarga
Kadang nih, ada momen di mana kamu ingin berbicara tentang keluarga menggunakan Bahasa Arab. Ia kan? Nah, berikut adalah contoh percakapan Bahasa Arab tentang keluarga yang bisa kamu pahami.
مخلص : أَيْنَ تَعِيْشُ أُسْرَتُكَ يَا خبير ؟
Mukhlis: Dimanakah keluarga kamu tinggal duhai Khabir? (Aina ta’Isu asratuka yȃ khabīr)
خبير: تَعِيْسُ أُسْرَتِيْ فِيْ جَاكَرْتَا
Khabir: Keluargaku tinggal di Jakarta. (tu’īsu usratī fī jȃkarta)
مخلص : أُسْرَتِيْ تَعِيْشُ فِيْ سُوْمَطْرَةِ ، وَهِيَ أُسْرَةٌ كَبِيْرَةٌ تَتَكَوَّنُ مِنْ تِسْعَةَ أَفْرَادٍ
Mukhlis: Keluargaku tinggal di Sumatra, dan keluargaku adalah sebuah keluarga yang besar yang di dalamnya ada 9 orang. (Asratī ta’īsu fī sūmatra, wa hiya asratun kabīratun tatakawwanu min tis’atan afrȃd)
خبير: أُسْرَتِيْ صَغِيْرَةٌ، وَهِيَ تَتَكَوَّنُ مِنْ خَمْسَةِ أَفْرَادٍ
Khabir: Keluargaku kecil, hanya terdiri dari 5 orang. (Asratī shagīratun, wa hiya tatakawwanu min khamsati afrȃd)
مخلص : أَنَا أَكْبَرُ وَلَدٍ فِي الْأُسْرَةِ، وَلِيْ ثَلَاثَةُ إِخْوَةٍ وَثَلَاثَ أَخْوَاتٍ
Mukhlis: Aku adalah anak laki-laki yang palinn tua di keluarga, dan aku punya 3 saudara laki-laki, dan 3 saudari wanita. (Anȃ akbaru waladin fī al-asratu, wa liya tsalȃtsah ikhwatin, wa tsalȃtsa akhwatin).
خبير: أَنَا أَصْغَرُ وَلَدٍ فِي الْأُسْرَةِ، وَلِيْ أَخٌ وَاحِدٌ وَ أُخْتٌ وَاحِدَةٌ
Khabir: Aku adalah anak bungsu di keluargaku, dan aku mempunyai satu saudara laki-laki, dab satu perempuan. (Anȃ asgharu waladin fī al-usratin, wa liya akhun wȃlidun wa uktun wȃḥidun).
مخلص : أَيْنَ يَعْمَلُ أَبُوْكَ يَا خبير ؟
Muklis: Dimana ayah kamu bekerja wahai Khabir ? (Ayna ya’malu abūka yȃ khabīr)
خبير: أَبِيْ يَعْمَلُ فِي الْإِدَارَةِ، وَهُوَ مُوَظَّفٌ حُكُوْمِيٌّ
Khabir: Bapak ku bekerja di kantor, ia adalah pegawai negeri. (Abī ya’malu fī al-idȃrati, wa huwa mūdhzifun ḥukūmiyy).
Baca juga: |
Percakapan Bahasa Arab Tentang Tempat Tinggal
Agar lancar berbahasa Arab, kamu perlu menyederhanakan percakapannya. Maka, belajar dari hal-hal yang ada di sekitar menjadi cara yang paling efektif loh.
Salah satunya adalah dengan mempelajari tentang tempat tinggal. Tempat tinggal menjadi hal yang sangat dekat dengan kita. Maka, nggak ada salahnya jika dibuatkan percakapan.
مخلص : السَّلامُ عَلَيْكُم
Mukhlis : Assalamu’alaikum. (Assalȃmu’aiakum)
. خبير: وَعَلَيْكُمُ السَّلام
Khabir : Wa’alaikumussalam. (W’alaikumussalam)
مخلص : أَيْنَ تَسْكُنُ ؟
Mukhlis : dimana tempat tinggalmu? (Aina taskunu?)
. : أسْكُنُ في حيِّ المَطار وَأَيْنَ تَسْكُنُ أنْتَ ؟ خبير
Khabir : aku tinggal di komplek bandara. Kamu sendiri tinggal dimana ? (Askunu fī ḥiyy al-mathȃr. wa aina taskunu anta?)
. مخلص : أسْكُنُ في حيِّ الجامِعَةِ
Mukhlis : Aku tinggalnya di komplek universitas. (Askunu fī Hiyy al-jȃmi’ah)
خبير: هَلْ تَسْكُنُ في بَيْتٍ ؟
Khabir : apakah kamu tinggalnmya di rumah ? (Hal taskunu fī baiti?)
: نَعَمْ ، أَسْكُنُ في بَيْت ز هَلْ تَسْكُنُ في بَيْتٍ ؟ مخلص
Mukhlis : betul, aku tinggalnya di rumah. Kamu sendiri, apakah tinggal di rumah? (na’am, askunu fī baiti. Hal taskunu fī baiti?
. خبير: لا ، أَسْكُنُ في شَقَّةٍ
Khabir : Tidak, aku tinggal di apartemen. (Lȃ, askunu fī syaqqah).
مخلص : ما رَقْمُ شَقَّتِكَ ؟
Mukhlis : nomor apartemen kamu berapa? (Mȃ raqm syaqqatuka?)
خبير: ٥ . ما رَقْمُ بَيتِكَ ؟
Khabir : Berapa nomor rumahmu?
Baca juga: |
Percakapan Bahasa Arab Sehari-Hari
Dalam kehudpan sehari-hari, ada berbagai percapakan yang kita lakukan dengan orang lain. karena memang ada banyak pembahasan yang adapat dapat dijadikan sebagai bahan obrolan.
Nah, bagaimana jika percakapan sehari-hari tersebut diubah menjadi Bahasa Arab? Jadinya seperti apa ya? Yuk simak contoh percakapannya berikut.
مخلص : مَتَى تَسْتَيْقِظَ ؟
Mukhlis : Kapankah kamu bangun dari tidur? (Matȃ tastaiqidzhī?)
. خبير: أَسْتَيْقِظُ عِنْدَ الفَجْرِ
Khabir : Aku bangun ketika wakitu subuh. (Astaiqidz ‘inda al-fajr)
مخلص : أَيْنَ تُصَلِّي الفَجْرَ ؟
Mukhlis : Kamu shalat shubuh dimana? (Aina tushallī al-fajr?)
. خبير: أُصَلِّي الفَجْرَ فِي المَسْجِدِ
Khabir : Aku solat subuh di masjid. (Ushallī al-fajr fī al-masjidi)
مخلص : هَلْ تَنَامُ بَعْدَ الصَّلَاةِ ؟
Mukhlis : setelah shalat shubuh, apakah kamu tidur kembali? (Hal tanȃmu ba’da al-shalȃti?)
. خبير: لَا، لَا أَنَامُ بَعْدَ الصَّلَاةِ
khabi : Nggak, Setelah shalat shubuh aku nggak tidur lagi. (Lȃ, lȃ anȃmu ba’da shalȃti)
مخلص : مَاذَا تَفْعَلُ بَعْدَ الصَّلَاةِ ؟
Mukhlis : Apa kegiatanmu setelah shalat shubuh? (Mȃ dzȃ taf’alu ba’da al-shalȃti)
. خبير: أَقْرَأُ القُرْآنَ
Khabir : Aku membaca al-Quran. (Aqra’u al-Qurȃn0
مخلص : وَمَتَى تَذْهَبُ إِلَى المَدْرَسَةِ ؟
Mukhlis : dan Kapan kamu berangkat ke sekolah? (Wa mȃta tadzhabu ilȃ al-madrasatu)
. خبير: أَذْهَبُ السَّاعَةَ السَّابِعَةَ
khabir : Aku berangkat pada pukul tujuh. (Adzhabu al-sȃ’atu al-sȃbi’u).
مخلص : هَلْ تَذْهَبُ بِالسَّيَّارَةِ ؟
Mukhlis : Apakah kamu ke sekolah menggunakan mobil? (Hal tadzhabu bi al-sayyȃratu?)
. خبير: لَا، أَذْهَبُ بِالحَافِلَةِ
Khabir nggak, aku menggunakan bis. (Lȃ, adzhabu bilḥȃfilah)
Percakapan Bahasa Arab Tentang Profesi
Salah satu percakapan yang juga menarik untuk diperbincangkan adalah tentang profesi atau pekerjaan. Khususnya bagi kamu yang sedang berlatih menggunakan percakapan Bahasa Arab.
Dikarenakan pekerjaan ini ada;ah hal yang memang saat ini atau nanti kamu jalankan sendiri. Sehingga, ada banyak hal yang bisa diperbincangkan tentang profesi.
مخلص : السَّلامُ عَلَيْكُم
Mukhlis : Assalamu’alaikum (Assalȃmu’alakum)
. خبير: وَعَلَيْكُمُ السَّلام
khabir : Wa’alaikumussalam (Wa’alaikumussalam)
. مخلص : هَذا أَخِي . هُوَ مُدَرِّس
Mukhlis : ini adalah saudaraku. Dia merupakan seorang guru. (Hȃdzihi Akhī. Huwa mudarrsi)
. خبير: أَهْلاً وَسَهْلاً
Khabir : Salam kenal atau selamat datang. (Ahlan wa sahlan)
. مخلص : هَذا صَديقي . هُوَ مُهَنْدِس
Mukhlis : Dan ini adalah temanku. Ia seorang insinyur. (Hȃ dzihi shadiqī/ huwa muhtusi)
. خبير: أَهْلاً وَسَهْلاً
Khabir : Salam kenal atau selamat datang. (Ahlan washalan)
. مخلص : مَعَ السَّلامَة
Mukhlis : Selamat tinggal (Ma’a assalamah(
. خبير: مَعَ السَّلامَة
Khabir : Selamat tinggal (Ma’a assalamah)
Dari percakapan Bahasa Arab yang sederhana tersebut., kamu sudah menemukan beberapa kosa kata baru. Di mana, kosa kata tersebut bisa kamu jadikan sebagai bahan ketika berbicara Bahasa Arab.
Percakapan Tentang Perabotan
Agar bisa membuat sebuah percakapan Bahasa Arab tentang perabotan, kamu membutuhkan banyak sekali kosa kata atau mufradat. Nah, agar mempermudah kamu, berikut adalah percakapan.
Di mana, percakapan berikut merupakan percakapan yang berbicara tentang perabotan. Di sana, kamu akan menemukan berbagai kosa kata baru yang menarik.
Kamu bisa memahaminya, dan terus menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini agar kosa kata yang sudah kamu ketahui bisa bertahan terus.
مخلص : السَّلامُ عَلَيْكُم
Mukhlis : Assalamu’alaikum. (Assalȃmu’alaikum)
. خبير: وٙ عٙلٙيْكُمُ السّٙلاٙم. أٙيُّ خِدْمٙةٍ
Khabir : Wa’alaikumussalam. Ada yang dapat dibantu? Wa’alaikumussalam)
. مخلص : أُرِيْدُ بٙعْضٙ الأٙثٙاثِ
Mukhlis : aku ingin beberapa perlengkapan atau perabotan. (Urīdu ‘bada al-Atsȃts)
خبير: مٙاذٙا تُرِيْدُ لِغُرْفٙةِ النّٙوْمِ ؟
Khabir : Untuk kamar tidur, apa yang kamu butuhkan? (Mȃ dzȃ turīdu lighurfati al-naum)
. مخلص : أُرِيْدُ سٙرِيْرًا وٙ سِتّٙارٙةً
Mukhlis : Aku menginginkan ranjanbg dengan gorden. (Urīdu sarīrun wa sitȃrah)
خبير: مٙاذٙا تُرِيْدُ لِغُرْفٙةِ الْجُلُوْسِ ؟
Khabir :Untuk ruang tamu, perlengkapan apa yang kamu inginkan? (Mȃ dzȃ turdu lighurfati al-julūsi)
. مخلص : أُرِيْدُ أٙرِيْكٙةً وٙ سٙجّٙادٙةً
Mukhlis : Aku ingin sofa dengan karpet. (urīdu arīkata wa sajȃdah )
خبير: وٙ مٙاذٙا تُرِيْدُ لِلْمٙطْبٙخِ ؟
Khabir : untuk perlengakapan dapur, perabot apa yang kamu inginkan?
. مخلص : أُرِيْدُ فُرْنًا وٙ ثٙلّٙاجٙةً
Mukhlis: Aku ingin membeli oven dengan kulkas. (Urīdu farrnȃ wa tslȃjah)
ا خبير: مٙاذٙا تُرِيْدُ لِلْحٙمّٙامِ ؟
Khabir : apa perabotan kamar mandi yang ingin kamu beli? (Mȃ DZȃ turīdu lilḥammȃm?
. مخلص أُرِيْدُ سٙخّٙانًا وٙ مِرْآةً
Mukhlis : Aku ingin membeli pemanas air dengan kaca atau cermin. (Urīdu sakhkhȃnan wa miratan)
خبير: هٙلْ تُرِيْدُ شٙيْئًا آخٙرٙ ؟
Khabir : apakah kamu mempunyai keinginan lainnya? (Hal turīdu syai’an ȃkhar?)
. مخلص : شُكْرًا, أُرِيْدُ مُشٙاهٙدٙةٙ الْأٙثٙاثِ
Mukhlis : Terima kasih, aku ingin melihat perabotnya. (Syukran, urīdu musyȃhadat al-atsȃtsat)
. خبير: تٙفٙضّٙلْ
Khabir : Silahkan.(Tafadhdhal)
Oke, sekian beberapa percakapan Bahasa Arab yang bisa kamu pelajari. Dari percakapan-percakapan di atas, ada banyak banget kosa kata yang akan memperkaya pembendaharaan mufradat kamu.
Sehingga akan sangat mempermudah kamu ketika akan berbicara bahasa Arab. Baik di sekolah maupun di rumah.
Sebagaimana sudah saya jelaskan di atas, bahwa yang namanya Bahasa, hanya akan lancer ketika kamu rajin menggunakannya sehari-hari. Kalau nggak mah, sama aja.
Malah kamunya yang rugi. Karena semua kosa kata yang ada akan perlahan menghilang alias lupa jika tidak kamu gunakan terus menerus. Tetap semangat. Semoga bermanfaat.