Arti Yaumul Jaza atau Yaum Al-Jaza, berasal dari bahasa Arab yaitu يوم الجزا artinya adalah hari pembalasan. Yaumul Jaza termasuk salah satu nama lain dari hari kiamat yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Dan termasuk ke dalam rukun iman yang ke 5, yaitu iman kepada hari akhir.
Yaumul Jaza terdiri dari dua kata yaitu, Yaumul yang artinya hari, dan Jaza yang artinya pembalasan. Yaumul Jaza akan terjadi pada hari kiamat nanti.
Oleh karena itu, setiap muslim benar-benar wajib untuk meyakini perihal hari akhir, salah satunya yaitu Yaumul Jaza (hari pembalasan).
Allah SWT berfirman dalam surah Az-Zumar ayat 68:
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ
Artinya:
“Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).” (QS. Az-Zumar : 68)
Baca juga: |
Contents
Arti Yaumul Jaza
Secara bahasa arti Yaumul Jaza adalah hari pembalasan.
Sedangkan menurut istilah, arti Yaumul Jaza adalah hari dimana seluruh umat manusia dikumpulkan untuk mendapatkan balasan dari apa yang telah mereka perbuat atau atas apa yang telah diusahakannya selama hidup di dunia dan tidak akan ada yang dirugikan sedikitpun.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Mu’min ayat 17:
الْيَوْمَ تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ ۚ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Artinya:
Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. (QS. Al-Mu’min : 17)
Karena itu, kita diwajibkan untuk beriman salah satunya kepada hari pembalasan. Agar kita tidak melewati batas dalam setiap perbuatan yang kita lakukan. Dan hal tersebut tentunya akan membuat kita selalu ingat serta takut dalam melakukan sesuatu yang buruk saat di dunia.
Setiap perbuatan pasti akan ada balasannya, baik yang kecil maupun yang besar. Dan balasan itu sendiri sesuai dengan yang diperbuatnya. Jika yang diperbuatnya saat di dunia adalah sebuah kebaikan, maka balasannya juga adalah kebaikan, begitupun sebaliknya.
Allah SWT berfirman dalam surah Az-Zalzalah ayat 1-8,
إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا. وَأَخْرَجَتِ ٱلْأَرْضُ أَثْقَالَهَا. وَقَالَ ٱلْإِنسَٰنُ مَا لَهَا. يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا. بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا. يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ ٱلنَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا۟ أَعْمَٰلَهُمْ. فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ. وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ
Artinya :
“Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, Dan manusia bertanya, “Apa yang terjadi pada bumi ini?” Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) padanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya. Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (QS. Az-Zalzalah : 1-8)
Hari pembalasan terjadi ketika sudah tidak ada lagi manusia yang hidup di dunia, yaitu pada hari kiamat atau hari akhir. Namun, hari akhir itu sendiri merupakan rahasia Allah SWT dan tidak akan ada satu makhlukpun yang mengetahuinya kecuali Allah SWT sendiri.
Oleh karena itu, kita hanya diperintahkan untuk terus melakukan kebaikan saat di dunia, agar kelak saat hari itu tiba. Kita benar-benar sudah mempunyai bekal yang cukup untuk menghadapi hari akhir terutama hari pembalasan.
Karena bisa jadi hari tersebut benar-benar sudah dekat tanpa bisa kita rasakan, dan ketika hari tersebut terjadi. Maka kita sudah tidak bisa melakukan kebaikan lagi, karena semua amalan pada hari itu sudah ditutup. Dan kita tinggal menunggu balasan atas semua perbuatan kita.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 63:
يَسْـَٔلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُوْنُ قَرِيْبًا
Manusia bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari Kiamat. Katakanlah, “Ilmu tentang hari Kiamat itu hanya di sisi Allah.” Dan tahukah engkau, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat waktunya. (QS. Surah Al-Ahzab : 63)
Ketika hari pembalasan tiba, semua manusia saat itu sama. Sudah tidak ada lagi orang yang akan dipandang kaya maupun miskin, hebat ataupun lemah, yang membedakan hanyalah amalan mereka masing-masing ketika berada di dunia.
Baca juga: |
Keyakinan Tentang Yaumul Jaza (Hari Pembalasan)
Meyakini atau mengimani tentang Yaumul Jaza (Hari Pembalasan) atau hari akhir, merupakan salah satu pokok aqidah dalam agama Islam.
Keyakinan tentang hari pembalasan seharusnya sudah ditanamkan dalam diri kita sebagai muslim, agar hari-hari kita selalu kita gunakan untuk melakukan kebaikan. Namun, masih banyak seorang muslim yang meragukan hal tersebut.
Padahal dalam Islam kita sudah diajarkan bahwasannya hari akhir itu benar-benar tidak ada keraguan di dalamnya, dan suatu hari pasti terjadi atas kehendak Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam surah An-Naml ayat 87:
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗوَكُلٌّ اَتَوْهُ دَاخِرِيْنَ
Artinya:
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, maka terkejutlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. (QS. Surah An-Naml : 87)
Jadi hari pembalas atau hari kiamat sudah tidak bisa kita ragukan lagi, karena pasti akan terjadi. Karena itu, kita harus benar-benar menanamkan keyakinan tersebut dalam diri kita masing-masing. Agar kita tidak merugi kelak saat hari tersebut tiba.
Perbanyaklah mohon ampun kepada Allah SWT, dan perbanyaklah doa kepada-Nya. Agar Allah SWT senantiasa meringankan hisab kita nanti pada saat hari pembalasan tiba. Karena Allah SWT adalah pemilik hari pembalasan itu sendiri.
Seperti yang dijelaskan di dalam surah Al-Fatihah ayat 4,
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
Maaliki Yaumiddin
Artinya :
“Pemilik hari pembalasan.” (QS. Al-Fatihah : 4)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT adalah penguasa dari hari pembalasan atau hari akhir.
Baca juga: |
Makna Yaumul Jaza Menurut Para Ulama
Berikut beberapa keterangan dari para ulama mengenai ayat di atas yang berhubungan tentang hari pembalasan atau hari kiamat.
- Dari Syaikh Abdul Muhsin al-‘Abbad Hafizhahullah :
“Yang dimaksud “yaumud diin” adalah hari pembalasan dan hisab/penghitungan.”
Demikian keterangan dari Syaikh Abdul Muhsin al-‘Abbad hafizhahullah dalam kitabnya Min Kunuz al Qur’an al-Karim.
(Lihat dalam Kutub wa Rasa’il Abdil Muhsin, 1/151)
- Dari Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah :
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
“Bahwa yang dimaksud yaumud diin adalah hari pembalasan yaitu hari kiamat. Ia disebut sebagai hari pembalasan karena pada saat itulah hamba dibalas atas segala amal perbuatan mereka.”
(Lihat Tafsir Surah al-Fatihah, hal. 51)
- Dari Syaikh Shalih bin Abdillah al-‘Ushaimi hafizhahullah :
Syaikh Shalih bin Abdillah al-‘Ushaimi hafizhahullah menerangkan,
“Bahwa yang dimaksud dengan yaumud diin itu adalah hari penghisaban dan pembalasan atas amal-amal.”
(Lihat Ma’anil Fatihah wa Qisharil Mufashshal, hal. 9)
Dan dalam bahasa Arab sendiri, kata “ad-diin” bisa bermakna al-jazaa’ wal hisaab, yaitu pembalasan dan perhitungan. (Lihat It-haf Dzawil ‘Uqul ar-Rasyidah, hal. 341)
Namun, perlu diketahui juga bahwa Allah bukan hanya menguasai atau yang memiliki Yaumul Jaza (hari pembalasan) dan perhitungan. Akan tetapi, segala seuatu yang ada di dunia dan di akhirat adalah milik Allah SWT, semua kekuasaan yang ada hanyalah milik Allah SWT semata.
Baca juga: |
Nama-nama Lain Hari Pembalasan
Berikut ini merupakan beberapa nama-nama hari kiamat selain yaumul jaza diantaranya:
- Yaumul Qiyamah atau Hari Kebangkitan/Kiamat Besar: Yaumul Qiyamah ini adalah berakhirnya kehidupan dunia yang di tandai dengan hancurnya seluruh makhluk ciptakan Allah dengan suara terompet sang saka kala.
- Yaumul Fashl atau Hari Pemisah: adalah hari dimana ada pemisah antara orang-orang yang beriman dengan orang-orang kafir, dan di kelompokkan menurut keyakinan agamanya masing-masing.
- Yaumul hisab atau Hari Perhitungan: Yaumul hisab artinya perhitungan amal perbuatan dilakukan, semua amal manusia di diperhitungkan dengan cermat dan cepat.
- Yaumul Thalaq atau Hari Pertemuan: Yaumul thalaq artinya hari pertemuan manusia dengan sesamanya, di hari itu manusia dipersatukan kembali setelah lama terpisahkan.
- Yaumul Jam`i atau Hari berkumpul: Yaumul Jam`i artinya hari dimana semua manusia berkumpul dari sejak zaman Nabi Adam sampai dengan manusia akhir zaman.
- Yaumul Ba`ats atau Hari Kebangkitan: Yaumul Ba`ats artinya hari dimana seluruh manusia di bangkitan dari kuburnya.
- Yaumul Mahsyar atau Hari Berkumpul: Yaumul Mahsyar artinya hari dimana manusia di kumpulkan di padang mahsyar setelah dibangkitkan dari kuburnya.
- Yaumul Hisab atau Hari Perhitungan: Yaumul Hisab artinya pada hari itu semua amal perbuatan diperhitungkan dihadapan Allah SWT.
- Yaumul Mizan atau Hari Pertimbangan Amal: Yaumul Mizan merupakaartinya pada hari itu amal perbuatan yang telah di lakukan manusia selama hidup di dunia akan ditimbang dan tidak ada suatu amalpun yang terlewatkan.
- As-Sa`ah atau Hari Kehancuran: As-Sa`ah artinya pada hari itu merupakan hari yang sangat luar biasa akan suatu kehancuran alam semesta yang telah ditentukan sesuai kehendak Allah SWT.
- Yaumul Diin atau Hari pembalasan Agama: Yaumul Diin artinya pada hari itu adalah hari pembalasan akan pengamalan agama yang diyakini, segala pengamalan yang di pertangungg jawabkan seperti amal shalat, puasa, haji, zakat, shadaqah dan sebagainya.
Kesimpulan
Jadi Arti Yaumul Jaza (hari pembalasan) adalah hari dimana seluruh umat manusia dikumpulkan untuk mendapatkan balasan dari apa yang telah mereka perbuat atau atas apa yang telah diusahakannya selama hidup di dunia dan tidak akan ada yang dirugikan sedikitpun.
Dan wajib bagi umat Islam untuk meyakini atau mengimani hari pembalasan tersebut, karena merupakan salah satu pokok aqidah bagi seorang muslim. Agar senantiasa selalu menghindari dari perbuatan buruk dan hari-harinya selalu di isi dengan kegiatan yang baik.
Tidak ada keraguan pada hari pembalasan ataupun hari akhir, karena pasti akan terjadi dan semua manusia pasti akan merasakannya.
Semakin kokoh keyakinan di dalam diri kita tentang terjadinya hari pembalasan atau hari akhir, maka akan semakin takut pula diri kita untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.
Itulah penjelas tentang Yaumul Jaza yang bisa disampaikan pada artikel kali ini. Mohon maaf jika ada salah kata atau dalil di atas yang sekiranya kurang tepat. Semoga bermanfaat.
Wallahu’alam bishawab.