Nekad Ke Pantai. Halo teman teman, bagaimana kabarnya nih? Mudah mudahan baik baik aja ya!
Pada postingan ini saya akan berbagi pengalaman saya nekad berlibur ke pantai
Selama ini saya kerja capai, ibadah kurang, sedekah kurang, Piknik kurang, butuh liburan yakan? wkwk
Akan banyak keseruan dan foto foto keren yang saya bagikan, jadi baca sampai habis ya!
Contents
Dapat Jatah Cuti
Semua nya berawal dari saya dapat jatah cuti kerja, alhamdulillah saya dapat jatah libur 3 hari.
Sebuah keuntungan bagi saya karena cuti saya pas bareng libur anak anak sekolah, libur akhir semester, karena teman-teman saya sebagian masih sekolah tingkat akhir.
Pada hari pertama saya cuti kami berkumpul di sebuah Basecamp yang sudah biasa menjadi tempat nongkrong kami.
Awal nya sama sekali tidak ada pikiran untuk pergi ke pantai, maklum tempat tinggal kami di Cimahi sangat jauh dari pantai mana pun
Wacana Jadi Nyata
Berawal dari celetukan saya ngomong
“Mantay yok”
“Serius?” Jawab teman saya.
“Ayok gaskeun” Balas saya.
Akhirnya tanpa pikir pikir panjang kami yang waktu itu berkumpul 4 orang langsung setuju untuk nekad piknik dadakan, berhubung waktunya pas banget libur bareng.
kami putuskan untuk ke pantai yang terdekat yaitu ke pantai Jayanti daerah Cidaun, Cianjur
Rute Perjalanan
Pagi hari kami bicarakan siang hari berangkat kan.
Rute dari Cimahi terbilang cukup mudah, tinggal ambil jalur Ciwidey langsung kalian tinggal lurus ikutin jalan, kalian pasti sampai tujuan.
Kami cuma 4 orang yaitu saya sendiri, Jafar, Yoga, dan Doni. Kami berangkat sekitar jam 12:20 WIB. Dengan tujuan sampai Magrib sudah di lokasi, kami menggunakan sepeda motor.
Perbekalan Anak Nekad
Mengingat teman teman ku masih anak sekolah, perbekalan pun seadanya, mereka membawa uang seadanya.
Hanya modal nekad kami membawa uang secukup nya, kami membawa nasi dari rumah, dan membawa beberapa bungkus mi instan. Hahaha sangat nekad bukan?
“Yang penting bensin cukup, dan perut tidak lapar” Gitu aja ya kan? Hahaha
On the Way
Setelah semuanya siap kami pun langsung bergegas berangkat.
Selama 2 jam perjalanan kami akhirnya sampai di Ciwidey. sekitar jam 15:15 WIB. Kami putuskan untuk berhenti mencari Masjid untuk salat asar.
Setelah selesai salat kami langsung gas lagi, cuaca saat itu agak gerimis sehingga jalanan sedikit licin dan berkabut.
Keindahan Tersembunyi
Di tengah tengah perjalanan kami terpaksa harus berhenti karena kami di sajikan dengan pemandangan indah, sayang sekali untuk di lewati, jadi kami berhenti untuk mengabadikan gambar.
Tempat ini terletak di antara ketinggian Ciwidey ke arah Ci daun. Indah banget, sebagian saya post di ig saya. Silakan yang kepo tinggal liat liat di ig saya.
Setelah cukup lama kami asik selfie dan ambil foto keren di daerah Ciwidey tersebut langsung kami bergegas lanjut karena kabut semakin tebal.
Kemaleman di Jalan
Tak terasa saat kami asik foto di daerah ketinggian Ciwidey ternyata kita hampir menghabiskan waktu selama 2 jam.
Saking asik nya foto kami tak sadar kalau jam sudah menunjukan pukul 17:00 WIB. Sedangkan perjalanan masih sangat jauh.
Terpaksa kami harus menerima risiko Ke malaman Di jalan. Risiko yang sangat tinggi, mengingat daerah sana terkenal dengan bahaya para begal yang berkeliaran malam.
Tetapi kami tetap memutuskan untuk melanjutkan perjalanan karena memang sudah tanggung setengah perjalanan.
Dengan bekal doa yang kuat, Bismillah kami memohon kepada Tuhan untuk di selamat dari segala mara bahaya di perjalanan.
Akhirnya kami lanjut sekitar 1 jam perjalanan kami sampai di daerah Naringgul, dan kami istirahat salat magrib di sana. Di Masjid Besar Naringgul.
Tambal Ban Malam
Kami istirahat di Masjid Naringgul selama 1 jam, karena tanggung kami sambil nunggu waktu salat isa.
Setelah selesai salat. Kami langsung bergegas melanjutkan perjalanan, sebelum berangkat sudah biasa saya selalu cek kondisi motor.
Saya cek sekalian motor teman saya Doni, saya lihat ban belakang nya agak sedikit kurang angin, sudah saya peringatkan, tetapi Doni membantah katanya sudah biasa ban nya seperti itu.
Kami lanjut perjalanan dari Masjid sekitar jam 19:20 WIB.
Setelah menempuh jarak kurang lebih 1 jam setengah, kami harus berhenti untuk mencari tambal ban. Karena benar saja firasat saya soal ban belakang motor teman saya.
Tidak jauh kami mencari akhir nya kami menemukan tukang tambal ban, tetapi sayang karena sudah malam bengkel nya sudah tutup.
Tetapi berhubung bengkel nya persis di depan rumah nya, kami mencoba untuk memanggil nya saja, karena kami takut tidak akan menemukan lagi tukang tambal ban di depan.
Akhirnya si mang tukang tambal ban nya mau membatu kami, selagi ban di tambal kami merasa sedikit lapar, yang tadinya nasi sama mi mau di makan buat di pantai, akhirnya kami makan juga di sini. Hahaha
Dengan nasi dan campur mi yang gak di masak memang sudah jadi kebiasaan kami kalau sedang perjalanan jauh wkwk bilang aja ngirit ya Hahaha
Alhamdulillah makan beres, tambal ban beres. tinggal gas lagi nih!
Suasana Malam Mencekam
Sekitar jam 20:30 WIB. Kita nekad melanjut kan perjalanan, tujuan kita masih sekitar 60 km atau sekitar 1 jam lebih 30 menit untuk sampai.
Si mang tukang tambal juga memperingati kami untuk berhati-hati karena akses jalan yang semakin gelap.
Gelap, tidak ada lampu penerangan, jalanan kecil, curam, tidak ada orang yang melintas, mobil atau motor sudah tidak ada yang terlihat melintas di sepanjang jalan, hanya kami saja di jalanan.
Kami parno sepanjang jalan, pikiran kami mulai berpikir yang tidak tidak, tetapi kami tetap melanjutkan perjalanan sambil terus berdoa, wirid sepanjang perjalanan.
Benar benar perjalanan yang sangat nekad, tetapi kami tetap melanjutkan perjalanan dengan sangat penuh hati hati.
Coba kalian bayangkan gimana kalau kalian di posisi kita nih? Haha mau lanjut atau balik lagi?
Tiba di Pantai
Alhamdulillah setelah kurang lebih satu jam setengah kami di perjalanan akhir nya kami sampai dengan selamat ke tempat tujuan yaitu Pantai Jayanti.
Kami langsung bayar tiket masuk yang waktu itu kalau tidak salah harga tiket nya 15rb/motor. Masih tergolong murah murah ya.
Kami sampai kira kira sekitar jam 22:45 WIB.
Menginap di Masjid
Setibanya kami di pantai kami bingung mau tidur di mana hahaha. Sebelum berangkat sungguh tidak terpikir kan masalah tidur. Kami hanya memikirkan piknik nya saja wkwk.
Akhirnya kami memutuskan untuk tidur di Masjid, untung waktu itu tidak di kunci Masjid nya, jadi kami bisa masuk dan tidur di sana.
Masuk Sarang Nyamuk
Berbagai macam kami alami setibanya di sini, setelah kami masuk Masjid kami sama sekali tidak bisa tidur, karena banyak sekali nyamuk di sana
Akhirnya kami keluar mencari warung yang masih buka untuk membeli obat nyamuk.
Beruntung masih ada warung yang buka, kami pun sekalian berkenalan dengan bapak penjaga warung dan saling bercerita satu sama lain. Pendekatan lah ya biasa hahaha supaya kita tidak di usir dari Masjid. wkwk
Selesai membeli obat nyamuk kami pun pamit untuk tidur ke bapak penjaga warung.
Setelah sampai di Masjid kami akhir nya bergantian jaga dan tidur, karena tetap saja kita harus hati hati dari segala sesuatu yang membahayakan.
Sunrise Point
Ini yang saya dan teman teman tunggu tunggu, setelah selesai salat kami langsung bergegas ke pantai karena takut kesiangan.
Sekitar setengah 6 pagi kami langsung asik bermain di pantai, sambil foto foto dong ya sudah pasti karena memang tujuan utama nya adalah untuk mengabadikan foto keren! wkwk
Ini dia guys
Indahnya Pemandangan
Ini hanya sebagian dari sekian banyak nya foto keindahan pemandangan di Pantai Jayanti Cidaun ini.
Pulang
Setelah puas foto dan bermain pasir, akhirnya kami pun bergegas untuk pulang.
Nah segitu dulu ya teman teman untuk postingan kali ini.
Kurang lebih nya saya mohon maaf, semoga ada manfaat nya. Mudah mudahan ini jadi referensi bagi kalian yang sudah lama tidak piknik :p.
See you
Pesan dan Kesan
Pesan
- Siap kan bekal yang kira kira lebih dari cukup
- Siap kan kondisi kendaraan kalian jangan sampai mogok atau bocor ban di jalan. Hahaha
- Siap kan kamera
- Siap kan mental yang kuad dan nekad wkwk
Kesan
- Perjalanan terbaik dan ter nekad
- Parno ketakutan di sepanjang jalan
- Indahnya pemandangan
- Indahnya sunrise